SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Komando Armada (Koarmada) II Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa, M.Pd memimpin jalannya upacara dalam rangka memperingati HUT ke-59 Hiu Kencana, bertempat di Dermaga Madura Barat, Mako Koarmada II, Surabaya. Rabu (12/9/2018).
Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara di dunia yang sejak awal telah mengoperasikan kapal selam untuk operasi tempur dan operasi pertahanan di laut. Sejak tanggal 12 September 1959, Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) mulai diperkuat dengan kehadiran kapal-kapal selam Whiskey Class, buatan Uni Soviet.
BACA JUGA:
- Targetkan Capai 70 Persen, Pangkoarmada II Gelar Serbuan Vaksin di Ngawi 30 Ribu Dosis
- 3.000 Warga Blitar Mendapatkan Telur Gratis Usai Mengikuti Vaksinasi
- Tinjau Vaksinasi Maritim, Bupati Gus Muhdlor Optimistis Empat Hari Lagi Sidoarjo Level 1
- Gandeng Pemkab, Koarmada II TNI AL Gelar Serbuan Vaksinasi di Gresik
Akumulasi kekuatan pemukul taktis dan strategis di laut mencapai 12 kapal selam di tahun 1962, hal inilah yang menjadikan Indonesia sebagai negara yang terbesar kekuatan angkatan lautnya di kawasan Asia Tenggara.
Dansatsel dalam amanatnya menyampaikan, kapal selam RI telah dilibatkan pada operasi Trikora dalam rangka merebut Irian Barat pada tahun 1962, melalui operasi pengintaian dan operasi menyusupkan pasukan khusus ke daratan Irian Barat tanpa terdeteksi oleh pihak Belanda.
“Kesuksesan inilah yang membuat Belanda mengurungkan niatnya untuk berperang secara terbuka dengan Indonesia, yang pada akhirnya Belanda menyerahkan Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi,” kata Dansatsel.
Lebih lanjut Dansatsel mengatakan, kapal selam merupakan kapal berteknologi tinggi dan mutakhir yang diawaki oleh prajurit-prajurit profesional, disiplin dan berdedikasi tinggi. Dimana dalam kurun waktu 59 tahun, Satuan Kapal Selam telah mampu membentuk dirinya menjadi kesatuan yang tangguh sebagai bagian dari kekuatan Armada.