KUA di Kediri Dibobol Pencuri, Puluhan Buku Nikah Raib

KUA di Kediri Dibobol Pencuri, Puluhan Buku Nikah Raib Ilustrasi

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pelaku pencurian yang diduga dilakukan kawanan pemalsuan dokumen pernikahan menyatroni Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Akibat kejadian ini, sebanyak 70 buah buku nikah di dalam almari amblas alias hilang.

Pencurian diyakini berlangsung pada Minggu (26/8) malam hari. Tetapi baru diketahui, pada Senin (27/8) pagi. Awalnya, salah seorang staff masuk ke kantor KUA. Saksi melihat pintu sudah dalam keadaan terbuka.

“Salah seorang staff yang masuk kantor melihat pintu sebelah utara sudah dalam keadaan terbuka. Merasa curiga telah terjadi pencurian, tetapi tidak memiliki nomor handphone (HP) milik pimpinan, akhirnya menelpon teman lainnya. Setelah itu, Kepala KUA langsung datang ke lokasi,” kata Wakil Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kediri, Musyadad, Rabu (29/8).

Kepala KUA Kras lantas melapor ke Kantor Polsek setempat. Tak lama berselang, anggota polisi tiba untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selama kurang lebih 30 menit berlangsung, petugas mengetahui ada beberapa barang yang hilang yaitu, sebuah LCD Proyektor dan 70 buah buku nikah kosong yang berada di almari.

“Untuk LCD Proyektornya seharga kurang lebih Rp 4 juta. Sedangkan untuk buku nikahnya ini semua dalam keadaan kosong. Buku tersebut berada dalam sebuah kemasan karton yang disimpan di almari. Akhirnya kita membuat berita acara tentang peristiwa ini saat itu juga,” jelas Musyadad.

Pihak Kemenag Kabupaten Kediri mencurigai adanya motif tertentu dalam aksi pencurian buku nikah kosong dalam jumlah banyak ini. Mengingat, kejadian serupa pernah terjadi di KUA Kecamatan Ngadiluwih, beberapa tahun silam. Pelaku ditengarai adalah sindikat pemalsu dokumen pernikahan.

“Kok yang diambil buku nikah ini ada alasan apa. Ini yang masih menjadi misteri. Kalau melihat rentetan di mana-mana hampir sama. Bisa juga ada penadahnya. Pernah ada satu jamaah haji asal Indonesia yang ditemukan membawa satu koper buku nikah, dan ternyata di sana dijual. Bisa jadi ada kepentingan di sana. Bisa jadi orang memalsukan dokumen pernikahan dengan buku nikah kosong tersebut,” ucapnya.

Untuk itu, Kantor Kemenag Kabupaten Kediri langsung mengambil langkah-langkah antisipatif dengan memblokir seluruh buku nikah yang dicuri itu mengunakan sebuah sistem yang ada di Kementerian Agama RI melalui nomor register yang tertera.

Selanjutnya, nomor seri yang terblokir tersebut disebar ke seluruh Kantor KUA di Indonesia. Sehingga, apabila ada seseorang menggunakan buku nikah palsu dengan nomor register yang terblokir, maka dapat diketahui. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO