Puluhan Barang Sitaan JCH Dikembalikan ke Kemenag Kediri

Puluhan Barang Sitaan JCH Dikembalikan ke Kemenag Kediri Beberapa barang milik calon haji asal Kabupaten Kediri terpaksa dikembalikan, karena dinilai membahayakan. Foto: ARIF K/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Beberapa perangkat dapur milik Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kediri disita oleh petugas bandara Juanda Surabaya. Barang-barang tersebut masuk dalam kategori dilarang dalam aturan penerbangan. Barang-barang itu antara lain pisau, gunting, sambel, obat herbal, maupun cairan infus.

Barang-barang jemaah haji tersebut akhirnya diserahkan kepada pihak Kementerian Agama (Kemenag) Prov Jawa Timur yang kemudian diserahkan pada Kemenag Kabupaten Kediri. Rencananya, barang tersebut akan diserahkan kembali kepada jemaah yang bersangkutan setelah pulang.

Kasi Haji dan Umrah Kemenag Kabupaten Kediri Aziz Usman menjelaskan, jumlah barang yang diamankan oleh petugas bandara tahun ini lebih sedikit jika dibanding dengan jumlah barang di tahun kemarin. Jumlah barang yang diamankan petugas bandara tahun ini hanya sekitar 5 jenis jenis saja. Padahal tahun kemarin, jumlah barang yang diamankan mencapai puluhan jenis. 

“Kita sebenarnya sudah melakukan sosialsiasi pada jama’ah haji, namun masih ada saja yang nekat membawa barang-barang yang tidak diperbolehkan dalam penerbangan. Tapi jumlahnya jauh berkurang juka disbanding dengan jumlah tahun lalu,” jelas Aziz, Senin (6/8).

Aziz mengatakan, barang-barang yang disita petugas bandara dari jemaah haji Kabupaten Kediri kali ini antara lain, paku, pisau dapur, silet dan cuter, gunting, hand body, sambal, obat herbal dan cairan infus. Menurut Aziz, dimungkinkan sebagian jemaah haji tersebut membawa barang tersebut dengan alasan tanah suci harganya lebih mahal jika dibanding dengan di Indonesia. Sehingga para JCH tersebut memilih untuk membawanya dari rumah.

Aziz menambahkan, barang-barang seperti palu yang dibawa oleh JCH diperkirakan akan digunakan untuk gantungan baju saat di tanah suci.  Sementara sebagian perangkat dan bahan masah seperti pisau, dan beberapa alat lainnya digunakan untuk memasak di sana. 

“Di sana sebenarnya semua telah disediakan, dari perangkat mandi, cuci, hingga makanan jamaah haji sudah tersedia semua. Ini pemahaman yang salah jika harus membawa dari rumah, mungkin juga beberapa jamaah haji itu tidak paham saat diberi pengertian terkait hal itu,” pungkasnya. (rif/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO