BNN Tulungagung Gandeng Media Online Perangi Narkoba

BNN Tulungagung Gandeng Media Online Perangi Narkoba Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tulungagung AKBP Djoko Purnomo saat memberikan keterangan persnya.

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tulungagung AKBP Djoko Purnomo mengajak semua pihak untuk ikut berperan memerangi narkoba. Apalagi saat ini jumlah kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Kabupaten Tulungagung terus meningkat.

Salah satu yang diajak BNN untuk memerangi narkoba adalah media online.

"Kami berharap pengelola media online berperan aktif dalam program P4GN, dengan cara membuat konten berita yang mendidik tentang informasi bahayanya penyalahgunaan narkoba, kemudian disebarluaskan," ungkap Djoko Purnomo pada saat Forum Komunikasi Anti Narkoba Berbasis Media Online Provinsi Bagi Netizen, Kamis (26/7).

Dikatakan bahwa media masa saat ini memiliki pengaruh kuat dalam penyampaian berita positif tentang penyalahgunaan narkoba. Sebab media masa mempunyai fungsi sebagai pusat informasi dan mobilisasi yang dapat berperan menyebarluaskan berita positif dalam berbagai hal.

"Oleh karena itu maka dianggap penting media masa terus gencar membuat berita tentang bahaya narkotika. Kaitan media massa dengan P4GN adalah pesan bahaya narkoba tersampaikan kepada masyarakat langsung melalui internet," katanya.

Selanjutnya, masih menurut AKBP Djoko Purnomo, bahwa melalui berita informasi terkait bahaya mengonsumsi narkoba, diharapkan masyarakat jauh lebih mengerti dampak negatifnya. Terlebih kepada anak anak yang masih sekolah.

"Setelah masyarakat tahu bagaimana dampak buruknya, diharapkan mereka tidak memiliki untuk mengonsumsi barang haram itu, terutama para orang tua yang bisa mengontrol anak-anaknya," tuturnya.

Dijelaskan, belum lama ini BNN telah mendapati 8 siswa pelajar kelas 10 SMP pinggiran kota pengonsumsi narkoba jenis Dobel L (pil koplo). Hal itu diketahui setelah pihak BNN melakukan tes urine di lokasi sekolah.

"Peserta tes urine sebenarnya 16 siswa yang akan diperiksa, namun 8 siswa saja yang diambil sampel urineya dan hasilnya positif, sedangkan yang 8 siswa masih kabur. Kemudian pihak BNN melakukan rehabilitasi kepada siswa untuk dilakukan pengobatan jalan," terangnya di sela-sela dialog materi narkoba bersama wartawan online.

Untuk diketahui, BNN kabupaten Tulungagung mendata bahwa jumlah pasien rehabilitasi narkoba di tahun 2017 lalu terdapat sebanyak 120 anak. Sedangkan pada tahun 2018 per bulan Januari sampai Juli terdata sebanyak 42 anak. (fer/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO