Puluhan Desa di Pasuruan Mulai Krisis Air Bersih

Puluhan Desa di Pasuruan Mulai Krisis Air Bersih Warga mengantre untuk mendapatkan air bersih.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Meski wilayah kabupaten Pasuruan terkenal memiliki sumberdaya air yang melimpah ruah, hal tersebut tidak menjadi jaminan rakyatnya berkecukupan mendapatkan kebutuhan air setiap harinya. Ada beberapa desa yang tersebar di beberapa kecamatan justru mengalami krisis air bersih untuk kebutuhan hidup mereka memasuki musim kemarau ini

Pihak Pemkab Pasuruan terpaksa direpotkan dengan pengiriman bantuan air bersih ke beberapa desa yang mengalami kekurangan air dengan menggunakan mobil tangki.

Hal tersebut diakui oleh Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana saat ditemui Bangsaonline.com, kemarin (18/07). Ia menuturkan bahwa musim kemarau secara langsung berdampak terhadap berkurangnya debit air di sumber-sumber air. Hal ini mempengaruhi ketersediaan air bersih untuk masyarakat.

Beberapa desa akhirnya mengalami krisis air. Sedikitnya ada 18 desa di 5 kecamatan yang mengalami kekurangan air bersih. “Tapi, tidak sepenuhnya desa-desa itu mengalami krisis air. Karena hanya sebagian wilayah di desa setempat yang mengalami krisis air,” beber Bakti-sapaannya saat ditemui di kantornya.

Puluhan desa yang mengalami krisis air bersih tersebut tersebar di Kecamatan Lumbang, Winongan, Lekok, Pasrepan, dan Gempol. Untuk Lumbang, sedikitnya ada lima desa yang mengalami krisis air. Mencakup Desa Cukur Guling, Karangjati, Karangasem, Watulumbung, dan Lumbang.

Sementara untuk Winongan, sedikitnya ada tiga desa. Yakni Sumberejo, Jeladri, dan Kedungrejo. DI Kecamatan Lekok, ada empat desa yang dilanda krisis air, yakni Wates, Pasinan, Balunganyar, dan Semedusari.

Sedangkan di Pasrepan ada empat desa yang mengalami kekurangan air. Mencakup Klakah, Sibon, Petung, dan Lemahbang. Dan untuk Gempol, ada dua desa, yaitu Wonosari serta Bulusari.

“Misalnya Bulusari. Dari beberapa dusun yang ada di wilayah setempat, hanya Jurangpelen, yang mengalami krisis air,” tutur mantan camat Purwodadi ini.

Untuk memperlancar pengiriman bantuan air bersih, BPBD bekerja dengan beberapa pihak. Mengingat, armada yang dimiliki BPBD terbatas, yakni hanya dua unit.

“BPBD bekerja sama dengan Dinas Sosial, PDAM, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta pihak kecamatan ataupun pihak ketiga. Setiap hari penyaluran air bersih dilakukan,” pungkasnya. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO