Begini Cara Dafir-Dayat Selamatkan Petani Bondowoso Saat Gagal Panen

Begini Cara Dafir-Dayat Selamatkan Petani Bondowoso Saat Gagal Panen

Selain itu, Dafir mengaku tidak cukup jika hanya mengandalkan sector pertanian. Hal yang juga penting untuk ditangani adalah masalah produksi. Maka upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan menyiapkaan pasar bagi pelaku UMKM. Sekaligus mendorong 38 ribu UMKM di Bondowoso.

“Sehingga seperti yang kita sampaikan dalam debat publik pertama yakni ada skala prioritas, pertama pertanian, industri, dan pariwisata,” urainya.

Pariwisata sendiri menjadi pasar yang bisa dikelola untuk masyarakat yang sekaligus meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) melalui retribusi para wisatawan. Belum lagi, multiplier effect yang akan diterima oleh masyarakat Bondowoso.

Selain itu, kata Dafir, tak kalah pentingnya juga adalah menyiapkan ekonomi kreatif. “Mereka anak anak muda, juga kita siapkan pasar online. Kita juga akan memfasilitasi itu agar ekonomi kreatif itu juga mampu mendongkrak ekonomi masyarakat,” katanya.

Saat ini, kata dia, geliat pertumbuan dan perkembangan ekonomi di sejumlah Kecamatan di Bondowoso mulai bergerak cepat. Meski perputaran ekonomi di Bondowoso masih ada yang keluar daerah Kabupaten Bondowoso semisal Jember dan Situbondo. 

Namun pemerintah terus berupaya agar ekonomi bertumpu di Bondowoso dengan cara menggerakkan pasar penyangga.

“Harus ada perbaikan-perbaikan pasar di Kecamatan Penyangga semisal Kecamatan Tamanan, Kecamatan Cermee, Maesan, Wringin dan juga Prajekan. Namun hal itu tetap berkutat pada pasar tradisional untuk menyangga arus barang agar tidak keluar dari Bondowoso," terangnya. (gik/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO