Gara-Gara Pelaknya Dirusak, Ratusan Nelayan di Pacitan Ngamuk

Gara-Gara Pelaknya Dirusak, Ratusan Nelayan di Pacitan Ngamuk Ratusan nelayan saat melakukan aksi anarkis. foto: ist

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Aksi anarkisme sejumlah nelayan sempat terjadi di TPI Tawang, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Senin (14/5) siang. Aksi tersebut dipicu oleh tindakan dua orang nelayan lain yang diduga memutus tali perahu serta alat penangkap benur (pelak). Aksi itu diikuti sekitar 300-an nelayan Karangturi, Kecamatan Sudimoro.

Menurut Indra, salah seorang staf Bidang Kewaspadaan Dini Bakesbangpol Pacitan peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.00 WIB. "Saudara Hendri Winarto yang merupakan koordinator aksi melihat dengan teropong dari cagak telu Desa Sumberojo Kecamatan Sudimoro, ada dua nelayan melakukan aktivitas memancing di laut dengan membawa alat gantol dari bambu yang ujungnya diberi sebilah sabit. Alat tersebut diduga dipergunakan untuk memutuskan tali pelak milik nelayan Karangturi yang ada di tengah lautan," ceritanya.

"Kedua nelayan itu belakangan diketahui bernama Tuarin dan Kabul. Keduanya nelayan dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo. Setelah memutuskan tali, kedua pelaku mendarat di Pantai Tawang," ujar Indra, dalam laporan informasi yang disampaikan kepada Kabid Kewaspadaan Dini Didik Alih Wbowo, Senin (14/5).

Tak lama berselang, Hendri Winarto kemudian berupaya menghubungi Suroto untuk mengecek kerusakan akibat pemotongan tali yang diduga dilakukan Tuarin dan Kabul. "Mereka mendapati 17 tali pelak diputuskan. Saat itu juga mereka mengonfirmasi kepada Tuarin dan Kabul, alasan apa memutuskan tali pelak. Namun yang bersangkutan mengelak dan pergi," ungkapnya.

Merasa diremehkan, Suroto berniat melakukan pengejaran. Akan tetapi lantaran mereka berdua lari menggunakan perahu bermesin ganda, niat tersebut akhirnya diurungkan dan kembali ke tepian pantai.

"Sekira pukul 13.00 WIB, nelayan Dusun Karangturi Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, mendatangi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tawang Dusun Tawang Wetan, Desa Sidomulyo untuk meminta pertanggungjawaban dari Tuarin dan Kabul. Namun yang bersangkutan tidak mengaku, karena takut. Keduanya melarikan diri kembali ke laut dengan membawa alat pancing dan sampai saat ini belum kembali," jelasnya.

Aksi tersebut sontak mengundang perhatian banyak pihak. Sampai akhirnya sekitar pukul 15.30 WIB, Camat Sudimoro Wawan mencoba berkomunikasi dengan ratusan nelayan itu.

"Kami berharap agar nelayan kembali dan permasalahan diserahkan kepada pihak yang berwajib. Selain itu, perwakilan nelayan bisa melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian," ujar Camat Wawan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO