Bawa Pengeras Suara, Puluhan Polisi di Kediri Jaga Sungai Brantas

Bawa Pengeras Suara, Puluhan Polisi di Kediri Jaga Sungai Brantas Petugas kepoilisian menggunakan pengeras suara keliling bantara sungai brantas untuk selalu mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam mencari ikan. foto: ARIF K/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Hampir sepanjang sungai Brantas di Kota dan Kabupaten penuh dengan masyarakat yang mencari ikan mabuk. Saking banyaknya masyarakat yang datang ke sungai Brantas, puluhan anggota kepolisian Resort Kota berjajar di bantaran sungai maupun di perahu penyelamat milik BPBD Kota yang sesekali bolak balik menyusuri sungai. Mereka berjaga untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Banyaknya polisi di Bantaran Sungai Brantas Kota ini tak lain untuk mengamankan situasi atas informasi adannya tradisi "pladu", yaitu penggelontoran (Flushing) Waduk Karangkates Malang. Pintu air waduk dibuka setiap satu tahun sekali untuk dilakukan pembersihkan.

Sejak Sabtu siang (28/4), ratusan warga Kota pada  berkerumun dan memadati tepi aliran Sungai Brantas guna mencari ikan-ikan mabuk akibat dari 'pladu'. Ikan-ikan tersebut teler sehingga mudah ditangkap warga yang sejak siang telah menunggu di bantaran sungai brantas. 

Warga sepertinya tidak menghiraukan aliran Sungai Brantas yang relatif deras. Kondisi inilah yang kemudian diantisipasi polisi agar tidak sampai ada masyarakat yang menceburkan diri karena membahayakan bagi keselamatan.

“Intinya tidak ada pengamanan secara khusus terkait masyarakat mencari ikan karena itu spontanitas dilakukan oleh warga dan kewajiban Polri untuk datang atas semua kegiatan yg di lakukan oleh masyarakat sebagai petugas pelayanan masyarakat,” ujar Kasat Sabhara Polres Kota AKP Riko Saksono, Sabtu, (28/4).

Masih menurut Riko, pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tidak masuk sungai karena membahayakan keselamatan jiwa mereka. “Jangan sampai masyarakat bermaksud baik untuk mencari ikan malah mengakibatkan tenggelam atau hanyut terbawa arus sungai sehingga berakibat meninggal dunia,” pungkas Riko. (rif/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tim BPK Wilayah XI Teliti Tugu Tapal Batas di Kediri, Diduga dari Abad ke-13 ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO