KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dalam safari politiknya, Calon Gubernur Jawa Timur nomor 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi produk tahu kuning di Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Dalam kunjungannya, Gus Ipul dicurhati mahalnya bahan baku kedelai dan garam, Rabu (11/4)
Purborini, salah satu pemilik tempat produksi tahu mengatakan saat ini secara umum produksi tahu tidak ada masalah. Namun ada sedikit kendala pada bahan baku pembuatan tahu yang harganya terus naik, dari mulai kedelai hingga garam.
BACA JUGA:
- Bekas Swalayan di Kota Pasuruan akan Dibangun Jadi Rest Area Bernuansa Arafah
- Pesan Wakil Wali Kota Pasuruan di Akhir Tahun Kepemimpinan Bareng Gus Ipul
- Perbedaan Bandeng Jelak dengan Bandeng Juwana Semarang: Kualitas Bintang 5, Harga Kaki Lima
- Cak Imin Sebut Wasekjen PBNU Pengangguran Cari Kegiatan, Gegara Bela Gus Ipul soal Regenerasi PKB
Hal ini menjadi persoalan tersendiri bagi income dari produksi tahu, karena laba bersih dari pengolahan makanan khas Kediri ini berkurang mencapai 30 persen.
"Dari kedelainya sudah impor dan harga garam yang terus naik, dan kita tidak ada bahan baku lokal, kualitasnya masih kurang jika dibuat tahu," kata Purborini.
Menurut Purborini, harga kedelai impor saat ini mencapai Rp 7.500 dari yang sebelumnya hanya Rp 6.500. Sedangkan harga garam mencapai Rp 160 ribu/sak.
"Kita tidak bisa mensiasati, akhirnya keuntungan menurun mencapai 30 persen," ucapnya.
Menanggapi hal ini Gus Ipul mengatakan jika hal tersebut merupakan tantangan untuk Jawa Timur. Untuk itu mau tidak mau ke depan harus swasembada kedelai yang memiliki kualitas yang baik bisa dijadikan bahan baku tahu dan tempe.