Manfaatkan Aset, PTPN X Sulap Lahan jadi Wisata Edukasi

Manfaatkan Aset, PTPN X Sulap Lahan jadi Wisata Edukasi Salah satu lahan milik PTPN X di Djengkol Kecamatan Plosoklaten kabupaten Kediri yang disulap jadi wahan wisata edukasi. foto: ARIF K/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tak hanya memanfaatkan lahan tebu untuk ditanami kedelai, sebagai bentuk optimalisasi aset, X kini juga mengelola Wahana Edukasi Kampung Tebu Penataran Djengkol. Kampung tebu yang berada di Djengkol Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri ini sebagai tempat edukasi jujugan baru di Kediri dengan berbagai wahana permainan. Yakni, ada Flying Fox, Perahu, Adventure ATV dan trail. Dengan harga tikel mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 20.000.

“Waktu operasionalnya hanya Jumat dan Sabtu pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB. Sedangkan hari Minggu pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB,” kata Direktur operasional X Mustakhim .

Selain masyarakat bisa bermain juga mendapatkan informasi tentang tebu, macam-macam tebu, mulai dari penanaman hingga menjadi gula. “Selama ini masyarakat tahunya sudah menjadi gula, proses pembuatannya jarang yang tahu. Makanya kami buka juga wahana edukasi tebu. Apalagi disini dekat dengan puslit gula,” ujarnya.

Kedepan, kata Mustakim, juga akan dilengkapi beberapa wahana yang bisa digunaka berselfie ria. Yakni, lokomotof yang selama ini sudah tidak dipakai lagi. “Banyak loko digudang, nanti akan kami pasang disini juga,” jelasnya.

Sementara itu, General manajer pabrik gula Pesentren Baru Koes Darmawanto, selain menikmati wahana wisata disinag hari, kedepan juga akan dilengkapi lampu untuk wisata malam. Untuk wisata malam, masyarakat bisa menikmati, para pekerja sedang menangkap hama dengan lampu. “Untuk wisata malam, masyarakat bisa kami kenalkan macam-macam hama tebu. Tentunya dengan sorotan lampu,” ujarnya.

Selain wisata tebu, di lahan tersebut juga ada wahana laian yakni kampong Belanda. Di kampong belanda ini, masyarakat akan disuguhkan beberapa wahana wisata dengan dipandu petugas yang berdanda ala none-none Belanda. “Semua petugas baik laki maupun perempuan dikampung belanda akan berdanda ala Belanda. Ada juga bangunan – bangunan peninggalan belanda yang tentunya tampak eksotik,” ujarnya.

Sebagai pusat kuliner yang terkenal dengan Bekicot, kata Koes Darmanto, nantinya juga akan ada deretan warung kuliner dari UMKM. “Tentunya mereka akan menjual produk-produk local. Seperti sate dan kregsengan bekicot, buah-buahan dan produk unggulan lainnya,” ujarnya. (rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO