Demo PMII Pamekasan Tolak Garam Impor Diwarnai Kericuhan

Demo PMII Pamekasan Tolak Garam Impor Diwarnai Kericuhan

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Aksi demo yang dilakukan ratusan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan, Madura, Jawa Timur, di depan Gedung DPRD setempat, berlangsung ricuh, Jumat (09/02).

Sejumlah mahasiswa yang menyuarakan penolakan garam impor itu terlibat bentrok dengan aparat kepolisian. Pantauan langsung wartawan Bangsaonline.com, para mahasiswa terlihat saling dorong bahkan saling pukul dengan aparat kepolisian. Peristiwa ini terjadi setelah ada lemparan air meneral dari mahasiswa yang mengenai mata salah satu petugas kepolisian.

Petugas tersebut bahkan terpaksa digotong oleh rekannya. Sedangkan dari pihak mahasiswa, Ketua Cabang PMII Pemekasan, Fadil, harus dilarikan ke rumah sakit akibat bentrokan tersebut.

Kericuhan berawal dari keinginan massa yang ingin bertemu dengan Ketua DPRD, Kepala Dinas Perizinan, Dinas Kelautan dan Dinas Ketahanan Pangan yang membidangi produksi garam. Namun, karena tak ditemui, massa akhirnya memaksa masuk ke dalam kantor DPRD Pamekasan sehingga terjadi bentrokan dengan petugas yang berjaga di depan gedung DPRD.

Beruntung, bentrokan itu segera dapat diredam, sehinnga para aktivis PMII kembali mengendalikan diri.

Aksi demo PMII dan para petani garam Pamekasan tersebut digelar atas keprihatinan ulah oknum penguasa yang dinilai sebagai dalang dibalik garam impor.

"Selama air laut masih asin, Haram hukumnya import garam di negara kita," koar Fadil saat berorasi.

"Kami meminta pemerintah tidak hanya memikirkan nasib pengusaha kaya, tapi lihat nasib petani garam yang tetap miskin, susah payah membanting tulang untuk menghidupi keluarganya," papar ketua PMII sebelum terjadi bentrokan. (err/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO