Santriwati Amanatul Ummah yang Meninggal, Kondisinya Sedang Sakit

Santriwati Amanatul Ummah yang Meninggal, Kondisinya Sedang Sakit

Tim Manajemen Yayasan Amanatul Ummah, Muhiburrohman mengatakan, dari informasi yang disampaikan para santrinya, api pertama kali muncul di asrama 13 santri MTs akselerasi. "Info dari santri memang korsleting listrik, namun untuk kepastiannya kami harus menunggu hasil penyelidikan oleh pihak kepolisian," kata pria yang akrab disapa Gus Muhib ini, Jumat (15/8).

Sementara Jasmin (12), santri yang tinggal di gedung asrama yang terbakar mengatakan, api muncul dari hetaer yang terbakar. Alat pemanas air itu diduga lupa dimatikan oleh pemiliknya di asrama 13. "Teman-teman di asrama 13 ada yang bawa heater untuk memasak Pop Mie, karena terjadi korsleting akhirnya meletus dan terbakar," ucapnya.

Sedang tim identifikasi dari Polres Mojokerto sedang melakukan olah TKP di lokasi kebakaran. Namun proses penyelidikan berlangsung tertutup bagi siapapun. Bahkan, gedung asrama yang terbakar ditutup dengan terpal sehingga tak nampak dari luar pagar asrama. Sementara identitas jenasah korban dipastikan setelah keluarganya mencek langsung di kamar mayat RS Sumberglagah Pacet. Kedua orang tua korban datang ke kamar jenazah RS Sumberglagah sekitar pukul 09.30 WIB.

Dengan didampingi sejumlah kerabatnya, ayah korban, Supriyadi (34) memastikan jika jasad yang hangus terbakar adalah putrinya. Susana duka terasa begitu kental setelah kedua orang tua korban meyakini identitas jenazah korban. Ibunda Liya dan bibinya, menangis histeris setelah melihat kondisi korban. Sementara ayahanda korban, tak kuasa menahan air mata usai memastikan identitas putrinya itu. "Iya pak ini benar putri saya," ucap Supriyadi kepada polisi saat berada di kamar jenazah RS Sumberglagah.

Sementara bibi korban yang enggan disebutkan namanya menuturkan, korban memiliki nama lengkap Lailiyatul Musyarofah. Saat ini, korban menjalani pendidikan di kelas VII MTs akselerasi Amanatul Ummah. "Sebenarnya dia (korban) oleh orang tuanya akan dipindahkan ke Ponpes Amanatul Ummah yang di Surabaya, namun dia tidak mau," tutur bibi korban.

Siang kemarin, jenazah Liya disemyamkan di Masjid Ponpes Manatul Ummah, Desa Kembangbelor, Pacet, Mojokerto. Jenazah Liya disholati di masjid tersebut oleh ratusan santri dan pengurus Ponpes Amanatul Ummah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO