GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dinas Pendidian Kabupaten Gresik menggunakan pola baru dalam pengadaan barang meubeler untuk sekolah di wilayah kepulauan. Langkah ini dilakukan setelah pengadaan meubeler pada tahun 2016 gagal karena PT. Aqsha Teguh Pratama selaku pemenang lelang tidak bisa menuntaskan kontrak.
"Tahun 2017 untuk memenuhi kebutuhan meubeler sekolah di Bawean menggunakan model e-Katalog karena lebih efisien," ujar Suwono, Kepala Bidang Pengembangan Manajemen Pendidikan Dinas Pendidikan kepada wartawan, Jumat (8/12/2017).
BACA JUGA:
- Dispendik Gresik Keluarkan Edaran Infaq ke Siswa untuk Bantu Korban Gempa, Begini Kata Ketua Dewan
- Dorong Revolusi KBM, Bupati Gresik Buka Pelatihan Joyful Learning
- Tutup Tahun Bantuan Keuangan 421 Sekolah Masih Macet, Ini Kata Dispendik Gresik
- Tarikan Buku Paket di SDN Indro Gresik, Ketua Komisi IV: Dispendik Harus Menganggarkan
Untuk pengadaan meubeler ini, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 9,3 miliar untuk dirupakan bangku, meja kursi belajar, almari dan loker. "Barang-barang telah siap didistribusikan ke wilayah kepulauan Bawean," jelasnya.
Diungkapkan Suwono, alokasi anggaran itu bersumber dari Bantuan Keuangan (BK) Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2017 untuk SD dan SMP Negeri di wilayah kepulauan.
Dan, saat ini fisik untuk almari dan loker sudah berada di Dispendik sembari menunggu meja kursi belajar yang akan didistribusikan ke pulau Bawean bersamaan."Almari dan loker sudah siap, untuk bangku belajar kemungkinan 1-2 hari sampai. Saat ini Dispendik sedang proses mencari jadwal kapal untuk ke pulau Bawean. Lagi pula ribuan meubeler tidak mungkin sekali angkut, pasti bertahap belum lagi cuaca pelayaran juga kurang bersahabat," terang Suwono.
Lebih rinci, Suwono menjelaskan meja kursi belajar siswa SDN di Bawean secara keseluruhan berjumlah 6.400 set dan almari sejumlah 378 unit. Sementara untuk SMPN ada 300 set bangku belajar, almari 18 unit serta 6 unit loker.
Sementara Kepala Seksi Sarana dan Prasarana pada Dispendik, Mat Salim menambahkan bahwa almari dan loker didatangkan dari Jakarta. Sedangkan untuk meja kursi belajar siswa didatangkan dari Kabupaten Sidoarjo.
"Saat ini telah dicek oleh panitia penerima hasil pekerjaan (PPHP) dan siap dikirim ke pulau Bawean," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News