Kunjungi Pacitan, Mendikbud RI Perintahkan Relokasi Bagi Sekolah yang Kondisinya Parah

PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dua anggota kabinet kerja bentukan Presiden Jokowi menyempatkan diri berkunjung ke Pacitan guna meninjau korban terdampak bencana alam. Sebelumnya Menteri Sosial (Mensos) RI Khofifah Indar Parawansa, kini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi hadir di lokasi bencana.

‎Dalam rangkaian kunjungan kerjanya (kunker) di kampung halaman Presiden RI ke-6 tersebut, Mendikbud sempat meninjau sejumlah lembaga sekolah yang terkena dampak musibah banjir serta longsor di Kecamatan Arjosari. Salah satunya di SMPN 1 Arjosari.

Mendikbud Muhadjir didampingi unsur Muspika setempat berkeliling melihat kondisi bangunan yang sempat terendam banjir itu.

Sejurus berselang, Mendikbud juga meninjau Masjid Jami di Lingkungan Bendo. Di situ menteri disambut tokoh masyarakat serta sejumlah ulama.‎ Tak lama kemudian, rombongan bertolak menuju SMPN 2 di Kecamatan Pringkuku.

Di titik kunjungannya yang ketiga tersebut, Mendikbud kembali berkeliling melihat kondisi gedung sekolah yang tanahnya ambles sehingga menyebabkan bagunan retak-retak cukup parah.

"Kami instruksikan kepada bupati agar mencari tenaga ahli untuk memeriksa kondisi tanah tersebut, apakah masih layak untuk dipakai atau tidak," ujar Muhadjir, Jumat (8/12).

Menurutnya, seandainya kondisi tanah sudah tidak memungkinkan untuk didirikan bangunan, ia meminta agar kegiatan belajar-mengajar di SMPN 2 Pringkuku agar direlokasi ke tempat yang lebih aman. ‎"Kalau memang tanahnya nggak bisa lagi didirikan bangunan, sebaiknya kegiatan belajar-mengajar di sini agar direlokasi ke lokasi yang aman," pinta Mendikbud.

Setelah itu, rombongan Mendikbud bertolak menuju Lanud Pacitan guna melanjutkan kunkernya ke Gunung Kidul dengan jalur udara.‎ Sebelum landing di helipad Lanud Pacitan, rombongan Mendikbud juga sempat mampir ke MIM Gelinggangan. Di situ menteri melakukan foto bareng serta memberikan uang saku kepada seluruh siswa didik.‎ (yun/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News