Rini Soewandi Dianggap Tak Bersih, Arbi Anggap Jokowi Lakukan Kesalahan

Rini Soewandi Dianggap Tak Bersih, Arbi Anggap Jokowi Lakukan Kesalahan Mantan Menperindag Rini Mariani Soemarno Soewandi usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (25/6/2013) dalam kasus BLBI


Jakarta(bangsaonline)Pakar politik, Arbi Sanit, mengkritik penunjukan Rini Mariani Soemarno Soewandi sebagai Kepala Staf Kantor Transisi bentukan Jokowi-JK.

"Sebelum ada keputusan Mahkamah Konstitusi soal gugatan hasil Pilpres, Jokowi sudah membuat kesalahan, kontroversi," tegas Arbi, Kamis (7/8).

Dia tegaskan bahwa sosok Rini berkaitan dengan sifat ketidakjujuran seorang menteri, ketiadaaan integritas seorang menteri. Beberapa kasus besar dikaitkan dengan dirinya, misalnya, pembelian pesawat Sukhoi dari Rusia dan kasus BLBI.

"Soal itu sangat berpengaruh, apalagi dihadapkan pada kenyataan bahwa pemerintah lama kita ini krisis integritas, sekarang dipilihlah orang yang integritasnya diragukan publik untuk jadi kepala Kantor Transisi," sesalnya.

Arbi Sanit memperhatikan, posisi penting Rini itu tak lepas dari bayang-bayang Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang notabene juga punya catatan negatif saat menjadi presiden dengan Rini Soemarno sebagai salah satu menterinya.

"Dari dulu kan dia orangnya Megawati. Jadi kesimpulan bahwa ada pengaruh kuat Mega ini sulit dibantah," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, komposisi anggota Kantor Transisi ini didominasi dari unsur PDI Perjuangan terutama Mega. Seperti Rini Soemarno mantan Menteri Perindustrian era Megawati Soekarnoputri dan menjadi salah satu orang dekat Megawati. Hasto Kristiyanto, saat ini menjabat Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan. Sedangkan Andi Wijojanto, akademisi UI ini tak lain adalah putera petinggi PDI Perjuangan Theo Syafii, yang juga dikenal orang dekat Megawati.

Selain itu, nama Akbar Faizal, merupakan petinggi Partai NasDem pimpinan Surya Paloh. Partai ini merupakan partai yang sejak awal mendukung Jokowi menjadi presiden. Akbar yang mantan wartawan itu sebelumnya menjadi kader Partai Hanura. Sedangkan Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina yang belakangan gencar berpolitik ini disebut sebagai representasi dari Jusuf Kalla.


Penunjukan atas Rini yang juga Wakil Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) itu, lanjut Arbi, memperkuat tuduhan pasangan Pilpres nomor 1, Prabowo-Hatta, bahwa Jokowi berada dalam ketergantungan yang amat sangat terhadap Megawati Soekarnoputri alias "Jokowi presiden boneka".

"Sekarang, tuduhan itu sudah mulai tampil pembuktiannya. Kontroversi tim transisi ini membangun keraguan terhadap kredibilitas pemerintahahn yang akan datang. Keraguan terhadap Jokowi," ujarnya.

Meski demikian, menurut Arbi, masih ada peluang Joko Widodo untuk meredam kritik atas penunjukan Rini Soemarno sebagai Kepala Staf Kantor Transisi Jokowi-JK.

Ia mengatakan, mulai sekarang sebaiknya Jokowi mengurangi peran menonjol Tim Transisi yang diisi Rini Soemarno, Anies Baswedan, Andi Widjajanto, Hasto Kristiyanto, dan Akbar Faizal.

"Biasanya di Amerika Serikat, tim transisi itu diangkat juga jadi menteri karena mereka lebih tahu persoalan dan mereka lebih kelihatan karyanya oleh presiden baru. Dalam kasus ini, sebaiknya itu tidak dilakukan," kata Arbi.


Arbi Sanit juga menyatakan, posisi penting Rini itu tak lepas dari bayang-bayang Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, sehingga menguatkan tuduhan bahwa Jokowi hanya boneka dari Mega.

"Jokowi harus melokalisasi kekecewaan orang-orang dengan cara mengurangi peran penting Rini dan kawan-kawannya. Rini juga jangan menonjol, jangan seakan orang simpulkan bahwa semua kebijakan Jokowi merupakan langkah Rini," terangnya.

Dengan melakukan itu, Jokowi bisa mereduksi anggapan publik bahwa kebijakan-kebijakan Jokowi adalah hasil pengaruh kuat Megawati.

"Jokowi harus transparan bahwa Rini tidak mendominasi dalam penyusunan program dan pembentukan kabinet. Jokowi harus buktikan ke publik," tegasnya.

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO