Pengurus LP Ma'arif NU Cabang Gresik Dikukuhkan

Pengurus LP Ma Prof. Akh. Muzakki, Mag, Grad. Dip. SEA, M.Phil, Ph.D, dan  Dr. KH. Agus Zainal Arifin, S.Kom., M.Kom saat menjadi narasumber dalam semiloka di SMANU 1 Gresik.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 50 pengurus Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Cabang Gresik masa bakti 2016-2021 dikukuhkan di Aula SMANU 1 Gresik, Sabtu (7/10/2017). Pengukuhan itu juga dibarengi dengan Seminar Loka Karya (Semiloka) yang mengambil tema "Pengaruh Media Sosial Terhadap Dunia Pendidikan & Generasi Muda Bangsa".

Dr. H. Ahmad Jazuli, S.Pd, MM, Ketua LP Ma’arif NU Cabang Gresik mengungkapkan, dipilihnya tema tersebut karena saat ini dampak negatif dari media sosial begitu masif.  Oleh karena itu, menurutnya, perlu adanya pendampingan dari para guru ma’arif NU terhadap anak didiknya agar media sosial tidak menjadi suatu hambatan dalam dunia pendidikan, melainkan bisa difungsikan sebagai sarana untuk mencerdaskan generasi muda bangsa.

"Media sosial sangat berpengaruh baik positif dan negatif dalam dunia pendidikan maupun terhadap generasi muda," ujar Ahmad Jazuli.

Sementara dalam semiloka ini dihadirkan narasumber Prof. Akh. Muzakki, Mag, Grad. Dip. SEA, M.Phil, Ph.D, selaku Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dan Dr. KH. Agus Zainal Arifin, S.Kom., M.Kom.

Dalam paparannya, Prof. Akh. Muzakki menjelaskan tentang perlakuan guru dan orang tua terhadap anak-anak pada zaman sekarang. Menurutnya, pesatnya perkembangan teknologi saat ini secara tidak langsung tetap akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak-anak.

"Anak-anak sekarang hidup di era yang berbeda dengan era sebelumnya, karena itu kita tidak bisa bersikap konservatif dan menjauhkan anak-anak dari kehidupan yang dibangun oleh kecanggihan IT (Informasi & Teknologi). Yang dibutuhkan adalah pendampingan guru dan orang tua supaya anak memiliki keterampilan dalam menggunakan media sosial agar bisa menyaring mana yang baik dan yang buruk," katanya.

Daripada menjauhkan, Prof. Akh. Muzakki menyarankan agar para orang tua bisa memberikan contoh kepada anak-anaknya agar menggunakan IT untuk kegiatan positif seperti pembelajaran.

"Harus ada strategi mengajar yang berbeda, misalnya menerapka model pembelajaran berbasis WEB (WEB-Learning) dan pembelajaran berbasis jangkar. Tidak bisa hanya mengandalkan teori saja. Anak perlu dilibatkan secara aktif mencari dan mengelola informasi hingga memanfaatkan informasi itu dengan positif. Karena tugas guru adalah menunjukkan vocal point, guru adalah orang tua ke-2 bagi anak-anak di sekolah," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO