Menebak Perilaku Balita Suku Madura melalui “Re Sere Penang”

Menebak Perilaku Balita Suku Madura melalui “Re Sere Penang” Uba rampe untuk keperluan Re Sere Penang

Resere penang

Penangah penang jambe

Maju kaka’, maju ale’

Pa bagus tengkana, lako becce’

Kalellan e ka’dinto

Artinya: Sirih-sirih pinang, pinangnya pinang jambe. Mari kakak, mari adek perbaiki tingkah laku. Berperilaku mulia, diridhoi lewat disini, diridhoi lewat disini.

Setelah anak menjelang dewasa dan diakui sebagai bagian anggota masyarakat, maka interaksi sosial dilakukan sebagai upaya membaurkan diri dengan lingkungan masyarakatnya. Interaksi sosial dilakukan juga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam proses interaksi tersebut dapat dilihat bagaimana kemampuan manusia menjalin hubungan yang baik, dikagumi, dihormati, disukai serta menyenangkan.

Nenek Tri (60) merupakan salah satu sesepuh yang mengajarkan juga tentang re sere penang kepada generasinya. “Madura itu menomer satukan tentang budi pekertinya. Apalagi pada jaman sekarang sudah lebih canggih. Re Sere Penang sudah ditanamkan sejak kecil supaya genrasi muda bisa menjadi generasi yang mengerti tentang norma-norma,” tutur nenek Tri selaku sesepuh.

Tak salah jika puisi lisa Re Sere memberikan sebuah gambaran bahwa kemuliaan manusia hanya dapat dilihat dan dipancarkan dari kepribadian dan budi pekerti luhur. Sebagaimana terungkap dalam kalimat “ Bagus tengkana, lako becce’ (bagus tingkahnya / berperilaku mulia). (Tari/UTM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO