Sewa Stand Pasar Rakyat di Trenggalek Capai Rp 2,5 Juta, Ini Pengakuan Ketua Panitia

Sewa Stand Pasar Rakyat di Trenggalek Capai Rp 2,5 Juta, Ini Pengakuan Ketua Panitia Pasar rakyat di seputar Alun-alun Trenggalek. foto: HERMAN/ BANGSAONLINE

TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Pasar Rakyat yang digelar selama 12 hari di Kabupaten Trenggalek kembali menimbulkan polemik. Pasalnya, sewa stand di event yang digelar di sekitar alun-alun ini dinilai terlalu mahal, yakni 1.500.000,- untuk satu stand dengan ukuran 3x2 meter dan 2.500.000,- untuk stand 3x3 meter.

Kegiatan ini rutin digelar Pemkab tiap tahun di bulan Agustus dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI. Mahalnya sewa stand ini ditengarai karena dalam dua tahun belakangan ini, event pasar rakyat ini diserahkan oleh pemkab pada pihak ketiga.

Hal ini pun dibenarkan oleh ketua panitia Pasar Sakyat Eko Supriyanto yang sekaligus ditunjuk selaku pihak ketiga yang mengelola event itu. Ia tak menampik sewa stand di Pasar Rakyat yang mencapai jutaan rupiah. "Sewa lahan ini sesuai dengan peraturan daerah nomor 11 tahun 2011 tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah," ungkapnya, Minggu (20/8).

Menurut Eko, sewa stand di event Pasar Rakyat menjadi mahal karena ia juga harus membayar uang sekitar 24 juta ke BKAD untuk sewa lahan. "Total stand yang disediakan ada 259 buah. Lokasi stand tersebut meliputi seputar jalur lingkar alun-alun, sebagian Jalan Ahmad Yani dan jalan Panglima Sudirman. Sementara untuk stand pameran yang letaknya berada di dalam alun alun bukan menjadi kewenangan kami karena lokasi tersebut dikelola oleh EO yang lain," paparnya.

"Jadi saya ini hanya mengelola pasar rakyat yang lokasi di seputar alun-alun, depan pasar sore dan depan kantor sekretariat daerah. Sementara lokasi di luar yang saya sebutkan tadi bukan urusan saya. Itu ada EO-nya sendiri," terangnya.

Menanggapi soal isu yang berkembang bahwa pedagang lokal Trenggalek tak mampu menyewa stand lantaran terlampau mahal, lagi-lagi Eko menepisnya. Eko mengakui banyak pedagang dari luar kabupaten Trenggalek yang menyewa stand di Pasar Rakyat, namun menurutnya juga ada pedagang dari Trenggalek.

"Tidak benar berita itu, pedagang asli Trenggalek juga ada yang menyewa stand, bahkan mereka langsung menyewa dua stand sekaligus. Contohnya pedagang Pizza Pak Tito dan pedagang Bunga Bu Yani," tegasnya.

"Tidak semua stand di event pasar rakyat diwajibkan membayar. Justru saya menggratiskan sebanyak 32 stand untuk UMKM binaan dari pemkab Trenggalek," pungkasnya. (man/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO