JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Puluhan pemuda-pemudi yang tergabung dalam Forum Arek Jombang (FAJ) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD setempat, Kamis (13/7/2017). Aksi ini sebagai bentuk protes mereka yang mengaku dipersulit izin menggelar konser musik selama dua tahun terakhir.
Dalam pantauan Bangsaonline, massa aksi yang terdiri dari pecinta musik reggae, punk dan metal ini berkumpul di area ringin contong sebelum long march menuju gedung DPRD Jombang. Sembari membawa poster bertuliskan isi tuntutan, mereka juga berorasi secara bergantian.
BACA JUGA:
- Pecah Ban, Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto
- Pengadilan Negeri Jombang Tolak Gugatan Sengketa Kakak Ipar Senilai Rp5,9 Miliar
- Tertipu Ratusan Juta, Puluhan Korban Aplikasi Smart Wallet di Jombang Geruduk Rumah Anggota Dewan
- Polsek Peterongan Jombang, Bina dan Ajak Tadarus Remaja yang Terjaring Razia Balap Liar
Selanjutnya, demonstran berjalan kaki menuju kantor DPRD. Di depan gedung legislatif inilah mereka kembali berorasi menyampaikan tuntutannya. “Sudah dua tahun terakhir ini kami tidak diizinkan menggelar konser musik, dengan alasan keamanan. Padahal kami tidak untuk membuat kericuhan,” ujar Lutfi Upik, Koordinator aksi saat berorasi.
Menurut demonstran, tujuan mereka menggelar konser musik tidak lain untuk berkreasi. “Kami juga anak bangsa yang kreatif, kami ingin berekspresi melalui bakat yang kami miliki yaitu musik. Tapi ternyata kami dilarang. Padahal musik dangdut biasa digelar di Jombang, dan itu tidak dilarang. Ini bentuk diskriminasi kepada kami,” jelas Andika Kombun, salah satu orator kepada awak media.
Baginya, hal itu bentuk perbedaan yang merugikan pecinta musik metal, reggae dan punk. “Seharusnya kami diberikan hak yang sama untuk tampil. Kami juga ingin seperti mereka yang dengan mudah bisa menggelar musik,” lanjutnya.
Kombun mendesak DPRD Jombang membantu mempermudah pihaknya mendapatkan izin menggelar konser musik. “Anggota DPRD sebagai wakil kami, semoga bisa membantu anak-anak bangsa ini untuk menyalurkan bakatnya dalam dunia musik. Kami harus juga diberi kebebasan menggelar konser musik,” pungkasnya.
Meski berharap ada anggota DPRD Jombang yang menemui, namun tidak ada satupun anggota legislatif yang keluar menerima kedatangan massa aksi. Akhirnya, demonstran bubar setelah terjadi kesepakatan dengan perwakilan kepolisian bahwa aspirasi massa aksi akan ditindaklanjuti setelah demo. (rom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News