Sego Boran, Kuliner Khas Kota Lamongan yang Diburu saat Musim Libur

Sego Boran, Kuliner Khas Kota Lamongan yang Diburu saat Musim Libur Seorang pemburu kuliner menikmati nasi boran khas Lamongan. (foto: ist)

Biasanya ada daging ayam, jeroan, ikan bandeng, telur dadar, telur asin, tahu, tempe, empuk, pletuk, dan ikan sili yang lebih mahal bila dibandingkan dengan lauk-lauk lainnya.

Ketiga makanan terakhirlah yang membuat nasi itu begitu khas. Makanan empuk, pletuk, dan ikan sili tidak akan ditemui pada makanan lainnya. Empuk terbuat dari tepung terigu yang dibumbui.

Pletuk dibuat dari nasi yang dikeringkan atau kacang, lalu dibumbui dan digoreng. Namanya sendiri diambil dari bunyi ketika makanan ini dikunyah.

Untuk ikan sili, tidak setiap membeli an bisa menikmati lauk tersebut, karena termasuk ikan musiman. Ikan sili dulu lebih dikenal sebagai ikan hias, harganya lebih mahal dibanding daging ayam. Bentuk ikan ini panjang seperti belut, tidak terlihat mana bagian kepala atau ekornya. Durinya pun hanya ada di bagian tengah

Para penjual banyak dijumpai di beberapa jalan protokol dan di sepanjang jalan kawasan Dapur atau sekitar Lamongan Plasa. Mereka umumnya menjajakan dagangannya secara lesehan dari sore hingga malam hari. Beberapa diantaranya ada yang berjualan dari pagi hingga siang hari.

Agar bisa menikmati , Anda cukup membayar berkisar Rp 8 ribu - Rp 15 ribu, tergantung lauk-pauknya. "Harga Nasi boran sangat terjangkau, harga tergantung lauk yang dipilih," ujar Suliah, salah satu penjual di depan Lamongan Plasa. Sementara Hadi, penikmat asal Tuban mengaku sangat menikmati. "Rasanya khas, dan harganya murah meriah," ujarnya. (qom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO