Jasa Penukaran Uang Mulai Menjamur di Lamongan

Jasa Penukaran Uang Mulai Menjamur di Lamongan Husen saat menjajakan aneka uang pecahan miliknya.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Awal bulan Ramadhan ini, jasa penukaran uang mulai menjamur di Kota Soto Lamongan. Pantauan wartawan, di sepanjang jalan Basuki Rahmat, terdapat belasan warga yang menjajakan aneka pecahan uang baru tersebut. Uang itu dibungkus dan ditumpuk rapi untuk menarik minat pengendara yang melintas.

Salah satu yang ikut menjajakan uang pecahan itu adalah Husen, warga asal Surabaya. Ia mengaku sudah menjajakan jasa penukaran uang sejak sebelum memasuki bulan Ramadhan.

"Di Lamongan ini masih jarang saingannya, maka dari itu saya sudah buka sebelum bulan Ramadan," aku Husen, Minggu (4/6).

Dijelaskan Husen, setiap penukaran uang pecahan sebesar Rp 100 ribu, dirinya meminta jasa sebesar Rp. 10 ribu. Adapun uang pecahan yang ia sediakan mulai dari pecahan Rp. 2.000, Rp. 5.000, Rp. 10 ribu hingga Rp. 20 ribu.

"Untuk satu bendel pecahan Rp. 2000, senilai Rp. 200 ribu harganya Rp. 220 ribu, satu bendel pecahan Rp. 5000 senilai Rp. 500 ribu harganya Rp. 550 ribu. Pokoknya setiap penukaran uang sebesar Rp. 100 ribu dikenai biaya jasa sebesar Rp. 10 ribu. Kalau di daerah lain sekarang bisa mencapai Rp. 15 tibu tiap penukaran sebesar Rp. 100 ribu," jelasnya.

Dalam usaha jasa penukaran uang baru ini, tambah Husen, ia mengaku mangkal sejak pukul 08.00 wib sampai pukul 17.00 wib. Ia mampu menyediakan uang baru dengan jumlah total mencapai sebesar Rp. 50 juta yang ia bagi dengan 2 temannya.

"Dengan dibantu teman-teman, saat ini untuk jasa penukaran uang saya menyediakan hingga Rp. 50 juta," tukasnya.

Husen yang dalam kesehariannya mempunyai usaha kopi ini mengatakan sengaja memanfaatkan Bulan Ramadan dengan menyediakan jasa penukaran uang untuk menambah penghasilan. "Sudah sejak 10 tahun lalu tiap ada event Ramadan saya menyediakan jasa penukaran uang," ujarnya.

Ia mengakui dalam awal bulan Ramadan ini belum banyak warga yang melakukan penukaran uang. "Kalau sekarang paling sehari ada 10 orang yang melakukan. Tapi biasanya kalau sudah memasuki malam 21 sudah banyak yang berburu. Nanti di situ sudah tidak Rp. 10 ribu lagi per Rp. 100 ribunya, melainkan bisa mencapai Rp. 15 ribu hingga Rp. 20 ribu per penukaran Rp. 100 ribu," pungkasnya. (qom/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO