Yuk, Periksakan Reproduksi Hewan Ternak Kita, Gratis

Yuk, Periksakan Reproduksi Hewan Ternak Kita, Gratis Petugas saat memeriksa ternak milik masyarakat. foto: HABIBI/ BANGSAONLINE

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka percepatan peningkatan populasi ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Pasuruan, Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan mulai intens melakukan kegiatan penanggulangan gangguan reproduksi. Tujuan dari kegiatan tersebut juga untuk meningkatkan akseptor IB (kawin suntik) bagi kebuntingan ternak.

Menurut keterangan Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan, Irianto, yang dikonfirmasi Bangsaonline.com, bahwa program ini sejatinya merupakan program dari pusat guna mendukung populasi sapi dan kerbau. Harapannya nanti Indonesia bisa swasembada daging serta mampu memenuhi kebutuhan daging tanpa melalui impor.

"Kegiatan ini akan dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Pasuruan utamanya di sentral-sentral peternakan sapi dan kerbau milik masyarakat seperti di Kecamatan Grati, Lekok, dan Nguling. Semua petugas mulai dokter hewan, petugas di Puskeswan kita kerahkan untuk melakukan pemeriksaan ternak milik masyarakat,” jelasnya

Kata Irianto, petugas dari Dinas Peternakan akan melakukan pemeriksaan reproduksi hewan milik mereka secara gratis. Jika diketahui ada penyakit yang menyebabkan ternak tidak bisa bunting, maka petugas akan memberikan obat anti biotik, pemberian vitamin serta IB gratis.

"Untuk itu diharapkan kepada masyarakat untuk memanfaatkan program tersebut sebaik-baiknya. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara mandiri, maka peternak sapi harus menyiapkan dana ratusan ribu rupiah,” jelas Bambang Cahyo Kabid Keswan Dinas Peternakan.

Namun, lanjut Irianto, karena petugas dokter hewan yang dimiliki Dinas Peternakan terbatas, maka kegiatan penanggulangan gangguan reproduksi sapi dan kerbau tidak bisa dilakukan dengan cepat. Pihaknya memprediksi target yang dibebankan pusat sebanyak 2160 ekor sapi/kerbau akan memakan waktu antara 3- 4 bulan.

“Tim dibagi dalam 5 kelompok, di mana tiap tim beranggotakan sekitar 6 orang (ada dokter hewan, asisten yang memiliki sertifikat ATR),“ jelas Bambang Cahyo. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO