Residivis Narkoba Kembali Berulah, Sekarang Jadi Maling Burung, Dihajar Warga Bligo

Residivis Narkoba Kembali Berulah, Sekarang Jadi Maling Burung, Dihajar Warga Bligo Pelaku saat diperiksa di Mapolsek Candi.

SIDOARJO , BANGSAONLINE.com - Empat tahun tinggal di balik jeruji besi belum bisa membuat Tohari jera. Buktinya, pria 30 tahun yang pernah tersandung masalah narkoba itu kembali berurusan dengan polisi.

Gara-garanya, dia gagal meloloskan diri dari kejaran warga setelah mencuri burung lovebird di Desa Bligo, Candi. Warga Desa Gebang, Sidoarjo, ini tidak sendirian saat menjalankan aksinya. Tohari berbagi peran dengan temannya yang dapat melarikan diri. “Niat awalnya hanya jalan-jalan,” kilahnya saat ditemui di Mapolsek Candi kemarin.

Bapak satu anak tersebut mengungkapkan, sehari sebelumnya dia dan temannya boncengan motor ke Mojosari, Mojokerto. Di tengah perjalanan, temannya yang mengemudikan motor menghentikan laju kendaraan. Dalihnya mau membeli korek api di sebuah toko. “Saya menunggu di atas motor,” tuturnya.

Usai membeli korek api keduanya tidak lantas melanjutkan perjalanan. Sebab, perhatian mereka tertarik ke sebuah sangkar burung di teras rumah Wawan Setiawan (43). Sejurus kemudian, ide untuk mencuri pun terlintas di benak masing-masing. “Teman saya yang mengambil,” lanjutnya.

Upaya itu sempat berjalan mulus. Namun, saat akan menyalakan motor tiba-tiba ada salah satu warga sekitar ada yang menyadari aksi pencurian tersebut. “Orangnya teriak maling-maling. Langsung banyak warga yang berdatangan,” ujarnya.

Massa yang berduyun-duyun ke lokasi spontan membuat kedua pelaku ciut nyali. Mereka langsung mengambil langkah seribu. Namun, beberapa warga tetap dapat menangkap Tohari. Massa pun meluapkan emosinya dengan menghajar warga.

Kanit Reskrim Polsek Candi Iptu Isbahar Buamona menjelaskan, tersangka merupakan seorang residivis kasus narkoba. Dia baru keluar dari Lapas Kelas II-A Sidoarjo pada awal Desember.

“Dari pemeriksaan yang dilakukan, diketahui temannya saat beraksi juga pernah mendekam di dalam sel tahanan. Mereka kenal di lapas,” katanya.

Isbahar mengaku masih melacak keberadaan pelaku yang belum tertangkap. Dia sudah menempatkan anggotanya ke sejumlah lokasi yang dirasa menjadi tempat pelarian. “Masyarakat harus lebih hati-hati dan selalu peduli dengan lingkungan sekitar,” pungkasnya. (cat/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO