Fenomena 'Om Telolet Om', Kian Merambah Dunia, Selebritis Luar Negeri Penasaran

Fenomena Warga meminta sopir bus membnyikan klakson 'telolet' saat bu berhenti di terminal.

FENOMENA memburu ”telolet” sambil membawa-bawa spanduk atau tanda agar sopir-sopir bus besar mengeluarkan bunyi klakson khas mereka, ternyata sudah ada sejak 6 tahun lalu. Saat pertama kalinya bocah-bocah di Jawa Timur merasa kalo suara yang mereka dengar itu adalah sebentuk hiburan yang menyenangkan, kebiasaan memburu telolet terus diikuti yang lainnya.

”Saya ikut mengejar telolet karena suaranya bagus. Lalu saya merekamnya dan dapet respon dari teman-teman itu bagus,” kata Rizki, salah satu pemburu telolet di Jawa Timur sebagaimana dilansir Tribunews.

Sudah lima bulan, Rizki memburu telolet setiap pulang sekolah. Dia mengaku tertarik mengoleksi gambar dan suara klakson bus sejak dari kecil. Untuk itu, saat sudah memiliki handphone berkamera, dia mulai sering mengumpulkan gambar-gambarnya.

”Nanti saya upload ke warnet, uangnya pakai uang jajan saya sendiri,” jelasnya lagi.

Selain anak-anak, saat ini banyak remaja dan orang tua yang menggilai suara klakson tersebut. Bahkan beberapa selebritis dunia mulai penasaran lantaran mengetahui melalui situs jejaring sosial.

Di Salatiga Jawa Tengah, setiap sore jalanan dipenuhi anak-anak dan orang dewasa. Mereka teriak-teriak "Om, telolet om... om... om... telolet dong om!" setiap kali lewat sebuah bus malam.

Tak jarang, sambil berteriak-teriak mereka lengah dengan keselamatan diri. Puluhan anak-anak yang minta "di-telolet-in" itu tanpa sadar melangkah agak ke tengah jalan raya. Tentu saja, sopir-sopir itu kemudian membunyikan klaksonnya.

"Telolet... telolet..."

Anak-anak yang sudah siap dengan ponsel berkamera, bahkan tak jarang mereka membawa ponsel berharga mahal itu sigap merekam laju bus dan bunyi klaksonnya. Untuk apa? Ternyata rekaman itu diunggah ke akun media sosial yang belakangan menjadi viral.

Mengapa bocah-bocah itu gemar mendapat telolet dari sopir bus?

Brahma, bocah Gayamsari Semarang mengaku aksinya merekam klakson bus tersebut bisa mendatangkan kegembiraan dan juga kebanggaan jika suara telolet yang dibunyikan berbeda dengan yang dimiliki teman-temannya.

Ia mengaku berburu rekaman telolet selalu mengajak teman-temannya di kampung. Mereka berburu dengan menunggu di tepi jalan tol.

"Dulu awalnya pernah pake poster dan spanduk, trus sopir membunyikan teloletnya. Sekarang nggak. Tapi, beberapa bus masih membunyikan teloletnya kalau lewat sini," kata Brahma dikutip dari liputan6.com

Sumber: tribunnews.com/liputan6.com/tabloidbintang.com

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO