Ajarkan Toleransi pada Anak-anak Sejak Dini, Modal untuk Wujudkan Kerukunan Beragama

Ajarkan Toleransi pada Anak-anak Sejak Dini, Modal untuk Wujudkan Kerukunan Beragama Kegiatan sosialisasi kerukunan antarumat beragama diadakan di Tulungagung, kemarin.

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Kerukunan beragama sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Guna mewujudkan kerukunan tersebut, bertempat di hall Hotel Tanjung , dilaksanakan sosialisasi peningkatan toleransi dalam kehidupan beragama dipimpin oleh Kakesbangpol Rudi Kristianto MM.

Acara tersebut dihadiri para kepala seksi kesejahteraan masyarakat kecamatan, LSM/Ormas, Tokoh masyarakat dan Tokoh Agama. Rudi Kristianto, MM menyampaikan sambutan pembuka pada acara tersebut.

Disampaikan, bahwa sosialisasi peningkatan toleransi dalam kehidupan beragama di Kabupaten merupakan suatu konsep modern yang menggambarkan sikap saling menghormati dan saling kerjasama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara etnis bahasa budaya politik maupun agama.

Sebagaimana makhluk sosial manusia, urainya, tentu harus hidup sebagai sebuah masyarakat yang kompleks akan nilai, karena terdiri dari berbagai macam suku, budaya dan agama. Mengingat begitu pentingnya toleransi, perlu diajarkan mulai dini kepada anak-anak di lingkungan formal maupun lingkungan informal,

"Kita semua menyadari bahwa tantangan yang paling berpotensi menjadi ancaman terhadap kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa sekarang ini Justru lebih banyak muncul dari dalam negeri sendiri," ujarnya.

Dalam Kegiatan sosialisasi tersebut, Pjs. Pasi Intel Dim 0807/ Kapten Inf Siswanto dan dan Rektor IAIN Dr. Imam Fuadi menjadi narasumber.

Dalam paparannya, Kapten Inf Siswanto mengatakan, nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan beragama harus dikelola dengan sebaik-baiknya dan perlu disinkronkan. Karena merupakan modal sosial yang strategis dalam membangun ketahanan sosial masyarakat.

“Tradisi-tradisi yang sudah berjalan di masyarakat pêrlu di lestarikan. Saling asah, asih, asuh dan gotong royong harus dipupuk dan di didayagunakan untuk menyikapi persoalan sosial yang tejadi. Kearifan lokal hendaknya dijadikan pertimbangan dan acuan pada pendekatan ekonomi materi, dan spiritual,” tegas Kapten Inf Siswanto.

Kapten Inf Siswanto juga berharap dalam kehidupan beragama kearifan lokal digunakan sebagai pengikat persatuan dan kesatuan untuk membangun sikap saling menghargai dan saling menghormati. (*/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pria di Tulungagung Pepet Perempuan Pengendara Motor Sambil Masturbasi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO