Ustad dan Ustadzah di Bangilan Keluhkan Pelayanan Publik saat Reses Anggota DPRD

Ustad dan Ustadzah di Bangilan Keluhkan Pelayanan Publik saat Reses Anggota DPRD Suasana Reses anggota DPRD Tuban, Mohammad Fuad, di Bangilan.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan Ustad dan Ustadzah menyampaikan keluhan terkait pelayanan pengurusan dokumen kependudukan atau administrasi yang ada baik di tingkat Desa maupun Kecamatan. Mereka berkeluh kesah terkait layanan dalam mengurus KTP, Kartu Keluarga (KK), maupun jual beli tanah dan rumah. Mereka rata-rata mengeluhkan biaya yang dibebankan kepada masyarakat oleh pemerintah Desa.

"Setiap jual beli atau kepengurusan sertifikat biayanya mahal pak. Masyarakat tidak paham persentase batas maksimal biaya yang di keluarkan," jelas Ustad Nur Ghozi, saat jaring aspirasi rakyat (reses yang digelar Mohammad Fu'ad, anggota DPRD Tuban, Senin (21/11) siang.

Reses yang digelar di halaman rumah Hj. Ruhaknah di Dusun Punggur, Desa Banjarworo, Kecamatan Bangilan itu dihadiri oleh segenap jajaran Pemerintah Desa dan Puluhan Warga Banjarworo.

Selain Nur Ghozi, Ketua PAC Fatayat NU Bangilan, Masrukah, juga menyampaikan keluhannya terkait pelayanan publik di tingkat kecamatan. Menurut dia, pegawai di kecamatan kurang ramah dan tidak sesuai SDM-nya.

"Banyak masyarakat dibuat bingung untuk pengajuan persyaratan pelayanan publik meskipun semua persyaratan sudah ditempel di kecamatan maupun di desa," keluh Masrukah.

"Dalam prakteknya pelayanan masih jauh dari yang diharapkan oleh masyarakat," tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Mohammad Fu'ad mengungkapkan sudah menampung semua keluhan masyarakat Bangilan. Ia berjanji akan mengawal keluhan tersebut dan segera berkoordinasi dengan Dinas terkait.

"Pelayanan publik erat kaitannya dengan Komisi A, kebetulan saya anggota komisi A. kami akan berkoordinasi dengan Dinas terkait," jelasnya. (ahm/wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO