Demi Ramaikan Acara Karnaval Inbox, Disdik Sumenep 'Ajak' Siswa Bolos

Demi Ramaikan Acara Karnaval Inbox, Disdik Sumenep Siswa bolos karena hadir di acara salah satu televisi swasta, Karnaval Inbox, di Stadion GOR A Yani, Kabupaten Sumenep. foto: RAHMATULLAH/ BANGSAONLINE

SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Meski hari ini, Sabtu (12/11), merupakan hari aktif sekolah, tapi banyak siswa dari semua tingkatan meniggalkan ruang kelas dan berjubel di Stadion GOR A Yani, Kabupaten Sumenep. Hal itu untuk memeriahkan acara hiburan milik salah satu stasiun televisi nasional, Karnaval Inbox.

Banyaknya siswa tersebut karena sebelumnya Dinas Pendidikan (Disdik) setempat mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada semua kepala sekolah di semua jenjang agar mengerahkan siswanya menghadiri acara tersebut. Bahkan surat itu tidak hanya ditujukan kepada kepala sekolah, melainkan juga ditujukan kepada pimpinan beberapa perguruan tinggi agar mengirimkan mahasiswanya untuk memeriahkan acara itu.

Salah satu siswa SMP, Alvin, menutur bahwa dia bersama teman-temannya sengaja meninggalkan pelajaran karena disuruh datang oleh pihak sekolah. Dan setahu dia, sekolah menyuruh hal itu karena ada surat dari Disdik.

“Banyak teman-teman ke sini,” tuturnya.

Para siswa yang ada di lokasi tampak berjoget ria seiring deru musik yang dimainkankan oleh musisi. Mereka juga melepas tawa sesama teman. Kebanyakan menggunakan seragam olahraga.

Kepala Disdik Kabupaten Sumenep, A Shadik, mengatakan penggalangan massa dari pelajar untuk memeriahkan acara itu merupakan kesepakatan rapat dalam rangka persiapan menyambut visit years tahun 2018, sehingga dibuatkanlah surat yang ditujukan kepada kepala sekolah dan pimpinan perguruan tinggi.

“Sesuai dengan program bapak Bupati untuk mengembangkan pariwisata, maka kami diberi kewajiban untuk menggalang massa dari pelajar,” jelasnya.

Menurut dia, pengerahan massa dari kalangan pelajar itu dinilai selaras dengan brand yang diusung oleh , yakni pendidikan budaya. Terlebih di Sumenep terdapat terdapat wisata budaya, bahari, pantai, dan wisata religi.

“Kalau tidak budaya tidak sesuai dengan pendidikan karakter, ya kita tepis,” katanya. (mat/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO