Sopir Truk Penambang Pasir yang Tertimbun Longsor di Sungai Lahar Kelud Belum Ditemukan

Sopir Truk Penambang Pasir yang Tertimbun Longsor di Sungai Lahar Kelud Belum Ditemukan Tim BPBD Kabupaten Blitar dibantu para penambang mencoba melakukan evakuasi terhadap salah seorang penambang yang tertimbun longsor. foto: TRI SUSANTO/ BANGSAONLINE

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Meski diselimuti awan mendung pencarian korban longsoran tebing di sungai Kaliputih Kecamatan Garum Kabupaten , terus dilakukan, Senin 12 September pagi. Dengan menggunakan beberapa alat berat, tim dari Kepolisian Resor (Polres) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten dibantu para penambang melakukan pencarian secara manual di lokasi tertimbunnya truk penambang pasir beserta pengemudinya seorang remaja warga Desa Ringin Pitu Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung, Minggu (11/9) pagi lalu.

Informasi yang dihimpun dari penambang pasir yang berada di lokasi saat kejadian, truk bernopol AG 8514 RH tersebut tertimbun tebing setinggi 20 meter. Korban yang diketahui bernama Samsul Abidin (20) tersebut tertimbun longsor sewaktu mengendarai truk yang hendak mencari muatan pasir di Sungai Kaliputih. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.15 WIB. Saat itu korban mengendarai truk, yang akan mengangkut muatan pasir. Namun tiba-tiba tebing di tempat truknya berhenti mengalami longsor dan menimbun truk yang dikendarai korban.

Saksi mata, Suyitno (35) mengatakan, sebelum kejadian dirinya sempat melihat ada lima truk yang berjalan beriringan. Tak lama setelah itu truk yang dikemudikan korban mendekat ke tebing. Namun tidak sampai lima menit tebing tiba-tiba longsor.

"Sebelumnya ada suara gemuruh, namun saya tidak tahu jika itu suara longsor saya pikir suara dari mesin truk," ungkapnya, Senin (12/9).

Kepala Polres AKBP Slamet Waloya mengatakan, pencarian terkendala cuaca serta medan yang cukup berat. "Selain terkendala cuaca daerah tersebut juga masih rawan longsor susulan serta lahar dingin jika hujan. Dan jika dilihat dari material longsoran pasir yang jumlahnya cukup banyak kecil kemungkinan korban selamat," kata Kapolres dikonfirmasi wartawan.

Hingga berita ini ditulis nasib Samsul, sang sopir truk belum diketahui karena evakuasi yang dilakukan petugas masih terus berlangsung. Atas kejadian tersebut, saat ini pihak berwajib masih menutup lokasi dari semua aktivitas pertambangan. "Sementara kami tutup aktivitas pertambangan di lokasi," tutur Kapolres.

Untuk diketahui selama ini pihak berwajib dan pemerintah daerah setempat seringkali mengimbau agar warga tidak melukan aktivitas pertambangan di daerah Kaliputih karena dianggap membahayakan keselamatan. Selain itu di daerah tersebut juga masih sering terjadi longsor dan lahar dingin jika intensitas hujan tinggi.

"Sudah sering dilarang untuk tidak melakukan aktivitas pertambangan karena terlalu berbahaya, namun karena potensi pasir dan batu cukup melimpah mereka tetap nekat," pungkasnya. (tri/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Ikuti Google Maps, Mobil Pikap di Blitar Dilewatkan Jembatan Bambu, Nyaris Terporosok':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO