MALANG, BANGSAONLINE.com - Erupsi Gunung Bromo mengakibatkan aktivitas penerbangan di Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, Jawa Timur, ditutup mulai pukul 11.00 WIB, Senin 11 Juli. Otoritas bandara terus berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) serta Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengenai Gunung Tengger.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bandara terkena paparan abu vulkanik tipis dari erupsi Gunung Tengger. Abu vulkanik berembus ke arah barat dan barat daya. Otoritas bandara menutup semua aktivitas penerbangan hingga besok.
BACA JUGA:
- Berikut 5 Gunung dengan Pemandangan Terbaik di Jawa Timur, Referensi untuk Libur Lebaran
- Libur Nataru, Polres Probolinggo Pertebal Pengamanan Wisata Gunung Bromo
- Bromo jadi Taman Nasional Tercantik di Dunia, Begini Ungkapkan Kegembiraan Gubernur Khofifah
- Gubernur Khofifah Resmikan Saluran Pipanisasi untuk 6.472 Warga Terdampak Karhutla Bromo
"Secara visual, cuaca Gunung Bromo yang berlokasi di Kawasan Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru (BTS) cerah dan mendung. Suhu berkisar 9 hingga 20 derajat Celcius," kata Sutopo dalam rilis, Senin (11/7).
Asap kawah tampak kelabu kecokelatan, tinggi asap hingga 1.200 meter dari puncak kawah. Pos Gunung Bromo PVMBG mencatat erupsi kecil terjadi dengan material abu vulkanik tipis. Status Gunung Bromo masih Waspada.
PVMBG, kata Sutopo, tak merekomendasikan pengungsian warga akibat paparan abu vulkanik. Tapi pendaki tak diizinkan memasuki kawasan BTS hingga radius 1 Km.
Akibat erupsi gunung Bromo, sedikitnya 10 jadwal keberangkatan dan enam jadwal kedatangan dibatalkan. Beberapa di antaranya dialihkan ke Bandara Juanda Sidoarjo, Jatim.