Sinabung Kembali Muntahkan Awan Panas, Tujuh Warga Tewas

Sinabung Kembali Muntahkan Awan Panas, Tujuh Warga Tewas Tim gabungan menyisir kawasan yang terkena dampak awan panas erupsi Gunung Sinabung di Desa Gamber, Karo, Sumatra Utara, Minggu (22/5).

Willem mengatakan ancaman Gunung Sinabung tidak hanya letusan disertai awan panas, tapi juga ada potensi banjir lahar dingin. Aktivitas vulkanis Gunung Sinabung masih dalam kategori tinggi. Potensi letusan susulan masih akan terjadi. Termasuk letusan yang disertai semburan awan panas dari sisi timur, tenggara, dan selatan.

Sebelumnya Pada Sabtu, 21 Mei 2016, Gunung Sinabung kembali meluncurkan awan panas pukul 16.48. Sebanyak enam warga Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat, Karo, Sumatera Utara, meninggal terkena semburan awan panas dengan suhu mencapai 700 derajat Celsius yang meluncur dengan kecepatan di atas 100 kilometer per jam. Keenam orang yang tewas selain Ibrahim Sembiring yang menyusul sehari kemudian adalah Karman Meliala (60), Irwansyah Sembiring, Nanin Beru Sitepu (50), Leo Peranginangin (25), Mulip Ginting (45), dan Ersada Ginting (55).

Sementara Ahli vulkanologi, Surono alias Mbah Rono, mengatakan semburan awan panas akibat letusan Gunung Sinabung tidak ada yang berubah. Arah semburan relatif sama dengan radius yang tidak pernah melebihi 5 kilometer, termasuk pada erupsi kali ini.

“Awan panas bisa jauh bisa dekat, ini pas jauh saja,” katanya. “Tidak ada perubahan apa pun. Mungkin karena hujan terjadi longsoran, guguran kubah lava yang besar.” imbuhnya.

Menurut Mbah Rono, tidak ada yang berubah dari letusan Gunung Sinabung dari beberapa ribu tahun lalu hingga kemarin. Gunung Sinabung pertama meletus sekitar tahun 800. Setelah itu, Gunung Sinabung lama tidak erupsi. Namun pada 2010 kembali meletus disusul tahun 2013 dan tahun ini.

Gunung Sinabung memiliki tipe letusan yang relatif rendah. Dalam skala ilmiahnya sebesar 90 persen, potensi letusan Gunung Sinabung hanya berkisar 0-3 volcanic eruption index. Adapun 10 persennya berpotensi meletus dengan skala lebih dari 4 volcanic eruption index.

Gunung Sinabung juga memiliki pertumbuhan kubah lava kurang dari lima tahun. Untuk siklus letusannya bisa berpotensi kurang dari dari tahun. Prediksi potensi itu didasarkan pada beberapa referensi yang telah digabungkan dengan data yang ada di Gunung Sinabung.

Namun ia menegaskan tidak bisa secara tepat memprediksi letusan Sinabung. “Ilmu pengetahuan hanya diturunkan dari empiris alam,” kata Mbah Rono. (tic/mer/yah/lan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Gara-Gara Klakson Berakhir Penganiayaan di Medan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO