Bantu Masyarakat Kurang Mampu, Pemkot Kediri Salurkan BLSM

Bantu Masyarakat Kurang Mampu, Pemkot Kediri Salurkan BLSM Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah saat menyerahkan dana BLSM kepada salah seorang warga. foto: arif kurniawan/ BANGSAONLINE

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Kediri mulai menyalurkan bantuan langsung sementara miskin (BLSM) tahap pertama di tahun 2016. Sebanyak 5.803 rumah tangga di Kota Kediri, menerima dana BLSM Rp 250 ribu per rumah tangga. Dalam pencairan BLSM tahap I 2016 itu, total bantuan sosial yang disalurkan senilai Rp 1,4 miliar untuk rumah tangga di tiga kecamatan di kota tahu.

Penyalurannya, dilakukan sejak Kamis (19/5). Secara terperinci, BLSM untuk Kecamatan Mojoroto senilai Rp 482,7 juta yang mencakup 1.931 keluarga, Kecamatan Pesantren Rp 455,2 juta untuk 1.821 keluarga, dan Kecamatan Kota Rp 512,7 juta untuk 2.051 keluarga.

Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah menyalurkan BLSM di beberapa kelurahan di wilayah Kecamatan Kota. Kelurahan yang dikunjungi mencakup Kelurahan Banjaran, Balowerti, Kemasan, Jagalan, Setonogedong, dan Pocanan. BLSM ini berasal dari APBD Kota Kediri.

“Harapannya BLSM ini bisa membantu masyarakat yang dalam kesehariannya membutuhkan bantuan,” ujarnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Mandung Sulaksono menyampaikan, agar warga kurang mampu dipermudah dalam pelayanan surat di kelurahan. Pemkot Kediri, katanya, ingin terus mengadakan program jaring pengaman sosial itu.

Di tempat terpisah, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar secara simbolis menyampaikan Dana BSLM kepada dua tiga kelurahan. Yakni Tamanan, Lirboyo dan Bandar Kidul. Pencairan tahap pertama itu, terbagi dalam dua hari, Kamis dan Jum’at.

Sidak diawali di Balai Kelurahan Tamanan. Mas Abu----panggilan akrab wali kota--- menyempatkan bertanya langsung kepada sejumlah warga dan tidak lupa berpesan agar uang tersebut dipergunakan dengan tepat.

“Hari ini kami lakukan sidak mulai dari Tamanan, Bandar Kidul, Mojoroto dan terakhir Lirboyo. Sejumlah warga yang kami temui, mengaku puas dan mengurus sendiri proses pencairan dana BSLM. Muncul isu adanya pungli dan tidak tepat sasaran, kami buktikan dengan melakukan sidak ini,” jelasnya saat ditemui di Halaman Kantor Kelurahan Lirboyo.

Wali kota juga terlihat akrab dengan sejumlah ibu – ibu yang menggendong bayinya dengan tidak lupa menyarankan untuk selalu memeriksakan kesehatan sang bayi. Mas Abu berharap, dana BLSM bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan. Namun demikian, pihaknya berharap BLSM tidak dijadikan harapan, melainkan untuk pijakan hidup yang lebih layak.

“Kami menitipkan pesan kepada warga kota bahwa dana BSLM jangan dijadikan harapan, namun dijadikan pijakan untuk hidup yang lebih layak,” jelas Walikota Kediri. (adv/hms/rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO