Duterte, Presiden Baru Filipina Janji Bunuh 5 Penjahat Tiap Minggu, Sebut Paus Anak Pelacur

Duterte, Presiden Baru Filipina Janji Bunuh 5 Penjahat Tiap Minggu, Sebut Paus Anak Pelacur Rodrigo Duterte (REUTERS/Keith Bacongco/File Photo/detik.com)

MANILA, BANGSAONLINE.com - Rodrigo Duterte yang dikenal sebagai sosok kontroversial ternyata memenangi pemilihan presiden (pilpres) Filipina. Ia mengakui dirinya sebagai pecinta wanita. Dalam kampanyenya, Duterte kerap mencium wanita-wanita pendukungnya dan mengaku punya banyak pacar, meski sudah memiliki kekasih tetap yang tinggal serumah dengannya.

Dalam sebuah acara di Taguig City pada November 2015 lalu, Duterte yang kini berusia 71 tahun, menanggapi pertanyaan publik soal kehidupan pribadinya. Duterte memiliki tiga anak dari pernikahan pertamanya dengan Elizabeth Zimmerman, yang kemudian dianulir setelah ketahuan Duterte playboy. Kini, Duterte memiliki pasangan yang tinggal serumah dengannya namun tidak dinikahi secara resmi, bernama Cielito Avancena alias Honeylet.

"Jika Anda bertanya pada saya, 'Apa mandat Anda? Apa yang akan Anda tunjukkan kepada rakyat Filipina? Kami dengar Anda seorang penggemar wanita?' Itu benar. Saya memiliki seorang istri, istri kedua," ucap Duterte saat itu mengenai Honeylet seperti dilansir detik.com.

Duterte juga mengklaim memiliki dua kekasih lainnya. "Saya punya dua kekasih. Anda ingin saya menjadi presiden? Anda perlu tahu siapa saya sebenarnya," ujarnya kepada publik saat itu, sembari menyebut salah satu kekasihnya bekerja di bagian komestik sebuah mal di Davao City, sedangkan satu lagi sebagai kasir.

Duterte kemudian menekankan dirinya tidak menghambur-hamburkan uang negara untuk para kekasihnya. Malahan, Duterte melontarkan lelucon bahwa dirinya hanya bisa membiayai kekasih-kekasihnya untuk tinggal di kamar kos seharga 1.500 peso per bulan.

Dalam kampanye, Duterte tidak ragu untuk menunjukkan kegemarannya pada wanita. Bahkan dalam acara publik sekalipun, Duterte selalu menggoda wanita pendukungnya dan meminta mereka menciumnya di pipi.

Ketika ditanya soal perilaku semacam itu, Duterte menjawab: "Itu tidak akan menghalangi saya. Itu kebahagiaan saya. Jika Anda tidak ingin saya menjadi presiden karena saya memiliki empat atau lima wanita, maka Anda bisa memilih kandidat lainnya."

Ketika tampil dalam acara debat yang digelar media CNN Filipina pada 18 Februari lalu, Duterte dihadapkan pada pertanyaan soal apakah dirinya memperlakukan wanita seperti objek. Saat itu, Duterte mengaku dirinya memiliki tiga kekasih dan satu istri tidak resmi (hidup bersama sejak lama tapi tidak menikah).

Kendati demikian, lanjut Duterte, dia menegaskan dirinya tidak melihat dan memperlakukan wanita seperti objek. "Tidak pernah. Saya punya ibu, saya punya anak perempuan, saya punya istri. Mengapa saya melakukannya?" ucapnya.

"Terkadang Anda melakukan hal yang benar secara sosial, tapi pada akhirnya, semua kembali pada kebutuhan biologis," imbuh Duterte saat itu.

Yang menarik, kontroversi Duterte disamakan dengan bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Rodrigo yang blak-blakan ini bahkan dijuluki sebagai 'Trump dari Timur'.

Seperti dilansir media AS, The Washington Post, Selasa (10/5/2016), komedian dan host acara televisi HBO 'Last Week Tonight', John Oliver, melontarkan julukan itu saat membahas pemilu Filipina pada Minggu (8/5) waktu setempat. Oliver menyebut Duterte sebagai karakter berwarna.

Oliver kemudian menayangkan potongan klip dari media Aljazeera, ketika Duterte menawarkan dirinya sebagai hadiah untuk mempelai perempuan dalam acara nikah massal setempat.

"Saya tidak punya uang untuk diberikan, tapi saya bisa memberikan istri-istri Anda hal lain, dan ini hanya untuk para istri. Pria-pria, maaf, tapi kalian tidak dapat apa-apa karena saya bukan banci," ucap Duterte saat itu, seperti terdengar dalam tayangan klip.

"Itu hanya ujung dari gunung es. Duterte secara rutin mencium wanita-wanita pendukungnya, pernah sekali dia menyebut Paus (Fransiskus) sebagai anak pelacur, semua hal itu memberinya reputasi sebagai 'Trump dari Timur'," ucap Oliver.

Trump dan Duterte memang punya banyak kemiripan. Trump pernah menyebut imigran asal Meksiko sebagai pemerkosa, sedangkan Duterte melontarkan lelucon soal pemerkosaan. Trump bersumpah akan membangun tembok perbatasan antara AS-Meksiko, sedangkan Duterte mengancam akan menghabisi para pelaku kriminal. Tidak hanya itu, keduanya sama-sama populer dan pernah melontarkan kata-kata keras terhadap Paus Fransiskus. 

"Kini, Duterte juga menyerukan jika dirinya terpilih, dia akan membunuh lima pelaku kriminal setiap minggu, yang mungkin bukan janji palsu. Sejak dia menjadi Wali Kota, tim pembunuh di luar hukum dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, meskipun dia menyangkal terlibat, dia mengakui tangannya berlumuran darah," imbuh Oliver.

Sumber: detik.com

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO