"Di rembesan asap itu berada di ketinggian 79 MDPL (meter di atas permukaan laut) dan jenis tanahnya berkapur," jelasnya.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak BLH menggunakan alat pendeteksi gas menunjukan, kepulan gas itu mengandung NO2 0,7 ppm, SO2, PH3, dan H2S, 0,0 ppm.
"Meskipun tidak berbahaya, kami mengimbau kepada masyarakat setempat tidak merokok di sekitar lokasi rembesan asap itu," imbuhnya.
Seperti diketahui, kepulan asap itu muncul diantara rumah Supriyanto dan Suharto. Munculnya asap itu pertama kali diketahui oleh Supriyanto sekitar pukul 05.00 WIB. Dia sebelumnya mengaku mencium seperti bau kotoran yang terbakar. Setelah dicari ternyata ditemukan kepulan asap dari dasar tanah.
Setelah didekati, ternyata ada asap yang keluar di sela-sela rumahnya yang berdekatan dengan rumah Suharto. Diantara dua rumah itu terdapat 2 titik yang menyemburkan asap berwarna putih kecoklatan. Asap tersebut muncul dari bawah pipa PDAM dan mengakibatkan suhunya hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
