Ahmad Dhani ”Korban” Ketiga PHP PKB Menyusul Rhoma dan Mahfud MD?

Ahmad Dhani ”Korban” Ketiga PHP PKB Menyusul Rhoma dan Mahfud MD? Ahmad Dhani. foto: beranda

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Musikus percaya diri (pede) masuk ke dalam arus politik. Dia mengklaim diri sendiri sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang akan diusung Partai Kebangkitan Bangsa () 2017 mendatang.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens menilai, Dhani hanya menjadi korban strategi partai politik. Jauh hari dia diperkenalkan ke publik, namun hanya sebagai penggembira saja.

" itu catatan kaki dalam proses pertarungan ini. Dia hanya penggembira. Justru saya melihat sedang dipermainkan oleh arus politik ini," kata Boni dilansir merdeka.com, Jumat (17/3).

Boni yakin dalam perebutan kursi panas sebagai Gubernur DKI, Dhani akan jauh nilainya dari bakal calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang maju lewat jalur independen. Bahkan dia menilai Dhani akan bernasib serupa pedangdut Rhoma Irama dan Mahfud MD. Keduanya sempat digagang-gadang sebagai bakal calon presiden oleh pada Pilpres 2014 silam. Namun akhirnya justru tidak mengusung kedua tokoh itu.

Akibatnya Rhoma dan pendukungnya kecewa. Bahkan Rhoma dan pengurus sempat perang pernyataan di media massa. Rhoma akhirnya keluar dari lalu membentuk Partai Idaman. Sedangkan Mahhfud hengkang dari instruksi internal dengan menyebrang ke partai lain untuk mendukung calon presiden Prabowo-Hatta.

"Saya kira akan mengalami nasib yang sama seperti Rhoma Irama. Berlebihan kalau dia merasa punya potensi bisa melawan Ahok atau yang lain. Kalau kita lihat secara kualitatif melawan Ahok itu butuh figur yang bukan hanya populer, tetapi juga punya rekam jejak di dunia politik yang bagus, punya jaringan politik yang kuat, disukai oleh publik. Nah ini kan orang suka lagunya, bukan Dhani," ujarnya.

Indikasi bahwa berubah haluan dan tak mendukung sebenarnya sudah tampak dari pernyataan anggota Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa () Maman Imanulhaq.

”Saya dengan ketum (Muhaimin Iskandar - red) belajar tentang fenomena Ahok Jokowi. Mereka kerja keras dan banjir kok bisa ditangani ahok. Di tempat saya di Kalibata kemarin banjir tapi ternyata dua jam surut. Itu dahsyat,” katanya.

Ia justru menegaskan jika partainya lebih tertarik untuk mendukung atau mengusung Ahok. Dia menyebut bahwa Ketua Umum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai kerja Ahok dan solidnya Teman Ahok membuat bakal calon independen itu ideal bagi Jakarta.

"Cak Imin tertarik dengan fenomena Ahok. Fenomena Ahok dan relawan itu untuk evaluasi partai harus cepat partisipasi dan dengar suara publik. Makanya kami belajar fenomena Jakarta, sosok ahok yang ideal buat Jakarta," ungkap wakil ketua fraksi di DPR tersebut.

Bahkan berharap agar Ahok membuka ruang bagi dukungan . Menurut dia, Cak Imin tidak pernah memandang calon dari unsur agamanya, namun lebih memilih calon pada rekam jejak kinerja konkrit.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO