Baru Dibangun, Plengsengan di Desa Banaran Nganjuk Sudah Ambrol

Baru Dibangun, Plengsengan di Desa Banaran Nganjuk Sudah Ambrol Plengsengan yang ambrol. foto: soewandito/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Plengsengan sungai yang dibangun dengan anggaran DAK Tambahan tahun 2015, di Desa Banaran Kecamatan Pace, Nganjuk, Jawa Timur ambrol. Proyek senilai Rp193.332.000 itu dikerjakan oleh CV Surya Mas pada 19 September hingga 26 Nopember 2015.

Ali Mukarom, Kepala Desa Banaran Kecamatan Pace, saat dikonfirmasi bangsaonline.com Sabtu (13/2) di kediamannya mengatakan, bangunan plengsengan sungai Bajulan yang berada di desanya saat ini ambrol sepanjang 12 meter. “Padahal bangunan ini baru saja selesai pada Desember 2015 lalu. Ambrolnya bangunan plengsengan ini diduga akibat pengerjaan yang menyalahi aturan,” ujar Kades.

Apabila dibiarkan dan tidak segera direhab, tidak menutup kemungkinan seluruh bangunan akan ambrol. Kondisi bangunan yang tersisa saat ini sudah mulai retak-retak. Dia berharap Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nganjuk yang memiliki proyek tersebut untuk cek lokasi. Kalau dibiarkan terus seperti saat ini dan hujan serting terjadi, keselamatan penduduk yang akan terancam.

Langkah yang diambil pihak desa saat ini melakukan kerja bhakti mengerahkan wargamenanggul dengan menggunakan sak yang diisi dengan tanah, gunamenahan bangunan supaya tidak lebih parah. Sebagai desa penerima manfaat bangunan, pihaknya sangat kecewa atas hasil pekerjaan yang dilakukan rekanan dari PU Pengairan, karena saat pengerjaan dirinya tidak pernahdiajak koordinasi oleh pelaksana.

Sementara pihak pelaksana saat meninjau lokasi bangunan yang abrol dikonfirmasi koran ini tidak memberikan jawaban apapun. Dia terkesan menghindar dari pertanyaan wartawan.

Dinas PU Pengairan melalui Sunyoto kepala UPTD PU Pengairan kecamatan Pace dihubungi melalui ponselnya mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan pementauan terhadap bangunan yang ambrol di desa Banaran ini. Ditambahkan Nyoto, karena bangunan ini masih dalam masa pemeliharaan maka rekanan harus bertanggung jawab atas ambrolnya plengsengan.

”Kami sudah melakukan koordinasi dengan rekanan supaya melakukan pembenahan terhadap plengsengan yang ambrol” jelas dia.

Ditanya penyebab abrolnya bangunan itu Nyoto menjelaskan, kalau abrolnya bangunan akibat dari meluapnya sungai Bajulan, sehingga bangunan tidak kuat menampung luapan derasnya aliran sungai.(dit/ngk1/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO