Sidak Lagi, Komisi III DPRD Nganjuk Temukan Kerusakan Jalan Paving Kian Parah

Sidak Lagi, Komisi III DPRD Nganjuk Temukan Kerusakan Jalan Paving Kian Parah Tokoh pemuda dan Komisi III melihat kondisi jalan paving Desa Sumberkepuh semakin parah.

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Komisi III DPRD Nganjuk melakukan rapat kerja dengan mengundang Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP). Anggota dewan merasa geram dengan buruknya kualitas pekerjaan beberapa proyek.

Rapat kerja yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III Fauzi Irwan bertujuan untuk melakukan pengawasan. Dalam kesempatan itu, ia meminta penggarap segera melakukan perbaikan terhadap kerusakan proyek, khususnya proyek paving di Desa Sumberkepuh.

"Saya ingin ada rasa tanggung jawab agar pekerjaan jalan rusak secepatnya diperbaiki dengan kualitas yang diharapkan," kata Fauzi, dikutip BANGSAONLINE.com, Rabu (5/2).

Usai memimpin rapat yang berakhir pukul 15.30 WIB, Fauzi Irwan bersama anggota langsung meninjau ulang lokasi pengerjaan paving. Alangkah terkejutnya mereka karena kondisi jalan paving semakin parah. Padahal, baru pertengahan Januari lalu proyek itu disidak.

"Saya katakan saat sidak awal kualitasnya jelek, dan saat ini sudah semakin jelek," tegasnya.

Pada sidak sebelumnya, Fauzi menjelaskan bahwa pengerjaan paving tanpa memperhitungkan kualitasnya. Banyak pasangan paving mulai bergelombang. Bahkan di samping atau bibir bagian pinggir jalan paving sudah mulai banyak yang terangkat dari pasangan.

"Dan sekarang terbukti paving yang berumur 1 bulan sudah pada terkelupas. Bahkan, tidak bisa dilewati lagi oleh roda dua. Percepatan pembangunan harus diikuti juga pengawasan. Tidak hanya kita anggota dewan, masyarakat juga berhak untuk mengawasi," tandas Fauzi.

Sekadar diketahui, proyek jalan paving dikerjakan CV Ya Wasi Contraktor dari Tulungagung, menggunakan dana APBD sebesar Rp 1,127 miliar. Jalan ini diperuntukkan bagi warga pengungsi yang berada di Desa Sumberkepuh, Kecamatan Lengkong.

Bentuk pengawasan juga dilakukan salah satu tokoh pemuda warga Desa Sumberkepuh, Andris (40). Ia mengaku sejak awal mengikuti proses pengerjaan paving, dan sering menegur pelaksana karena garapannya berantakan.

"Saya lihat dari awal, paling dasar agar menggunakan tanah padas, tapi pelaksana menggunakan tanah liat. Termasuk lapisan atas supaya menggunakan pasir. Tapi ini banyak tanah liat campur pasir. Jadinya rusak semua," kata Andris. (bam/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'DPRD-Pemkab Nganjuk Sahkan Perubahan KUA-PPAS Tahun 2023':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO