Siapa Cagub Jatim 2018: Tak Mau Tertipu Ketiga Kali, PAN Hati-Hati Tentukan Cagub

Siapa Cagub Jatim 2018: Tak Mau Tertipu Ketiga Kali, PAN Hati-Hati Tentukan Cagub Malik Effendi

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Partai Amanat Nasional (PAN) merasa tertipu mendukung KarSa (Soekarwo-Safullah Yusuf) dalam dua kali pemilihan gubernur (pilgub), yaitu periode 2008-2013 dan 2013-2018. Padahal partai yang didirikan Amien Rais ini merasa telah bersusah payah untuk kampanye memenangkan Pak De Karwo (panggilan Soekarwo) dan Gus Ipul (panggilan Saifullah Yusuf) dalam perhelatan akbar Jatim itu.

"Kami dua kali memberikan dukungan di dan calon yang kami dukung memenanginya. Begitu jadi dan terpilih ternyata PAN dilupakan oleh cagub Jatim tersebut. Sudah dua kali ini kami ibarat kata membeli kucing dalam karung," ungkap Malik Effendi, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW PAN Jatim, Senin (1/2).

Karena itu PAN kini sangat hati-hati untuk menentukan arah dukungan, baik untuk calon gubernur maupun calon wakil gubernur 2018. Sebab pengalaman pahit Pilgub terdahulu, PAN dilupakan oleh calon yang telah didukung hingga menang.

Anggota Dewan asal daerah pemilihan Madura ini melanjutkan, karena sudah punya pengalaman buruk di masa lalu itu, PAN dalam pilgub 2018 tak mau terburu-buru untuk menentukan kriteria calon gubernur yang akan didukung. ”Kami akan seleksi secara ketat, dan melihat komitmennya terlebih bila calon itu berasal dari luar partai,” kata Malik Effendi kepada Didi, wartawan bangsaonline.com yang ngepos di Gedung DPRD Jatim.

Menurut ketua Fraksi FPAN yang merupakan kader senior PAN ini, dengan posisi sebagai partai tengah yang bermodalkan 7 kursi di parlemen, pihaknya punya peran penting untuk melengkapi syarat dukungan calon gubernur. Sebab, yang sudah memiliki tiket untuk menjadi peserta Pilgub baru PKB. Karena itu, PAN memiliki peran strategis untuk mendukung calon di luar gerbong PKB.

“Kami percaya diri saja, karena prinsipnya kecuali calon dari PKB, semua calon butuh dukungan PAN untuk melengkapi syarat pencalonan 20 kursi parlemen,” papar Malik.

Meski belum secara resmi melakukan penjaringan dan penyaringan, Malik menjamin PAN punya banyak stok kader berkualitas yang layak diorbitkan ke level provinsi. Baik mereka yang saat ini berkiprah di Jatim maupun politisi PAN asal Jatim yang saat ini sudah berkiprah di level nasional. Setidaknya, dengan kondisi riil saat ini, pihaknya berharap bisa memasang kader partai sebagai Jatim-2.

Hal itu sebagai realitas politik PAN dengan modal 7 kursi di parlemen. Namun bagi dia yang terpenting bukan sekedar posisi tapi komitmen politik untuk lima tahun ke depan. Karena ia akan melihat dan menilai calon yang sudah bermunculan saat ini ataupun yang punya kans untuk dimunculkan. “Bagi kami komitmen nomor satu, karena kita berkoalisi bukan hanya saat kampanye saja. Melainkan untuk lima tahun ke depan. Jadi bukan seperti politik dagang sapi,” ujarnya.

Seperti diketahui, pada Pilgub 2008 dan 2013, PAN masuk dalam gerbong pengusung pasangan Soekarwo – Saifullah Yusuf (KarSa) dan memiliki andil memenangkan pasangan tersebut. Pada Pilgub 2018, Pakde Karwo, dipastikan tak akan maju karena terbentur batasan undang-undang 2 periode. Saat ini, Gus Ipul yang notabene wakil gubernur incumbent punya ambisi untuk berkantor di Gedung Negara Grahadi. Hal itu bisa dilihat dari aktifnya Gus Ipul dalam menyapa warga dan aktivitas dirinya di media sosial, baik twitter, facebook dan media online www.saifullahyusuf.com yang khusus mem-branding pejabat kelahiran Pasuruan itu. (mdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO