Fantastik, PAD Gunung Bromo Capai Rp 1,3 Miliar

Fantastik, PAD Gunung Bromo Capai Rp 1,3 Miliar Erupsi Gunung Bromo. foto: yoshiwafa.com

PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Meski saat ini terjadi peningkatan status terkait semburan abu vulkanik yang cukup pekat dan membahayakan pernafasan. Namun, itu sebenarnya tidak mempengaruhi jumlah pengunjung tiap harinya. Ungkapan tersebut ditegaskan Kepala Dinas Kebudayakan dan Pariwisata (Kadisbudpar), Ir. Anung Widiarto, Selasa (15/12).

Menurut Anung, sebenarnya peningkatan status gunung Bromo atas semburan abu vulkanik atau larva bromo masih sebatas aman. Apalagi, jarak aman dari peningkatan itu telah ditetapkan sekitar 2,5 KM dari atas kawah.

"Jadi, jangan terlalu dibesar-besarkan lah. Peningkatan status itu kan sudah biasa. Akibat pemberitaan yang terlalu hebat, telah berdampak terhadap banyak pembatalan atas pemesanan hotel jelang natal dan tutup tahun. Ini telah menyababkan dampak yang luar biasa terhadap para pemangku wisata di Bromo," tegas Anung.

Meski nyaris sering terjadi Erupsi, hal itu menurut Anung tak berdampak sama sekali terhadap menurunnya pengunjung. Bahkan, dari catatan Disbudpar, jumlah pengunjung kian naik. Tercatat, saat Erupsi lalu, jumlah pengunjung mencapai 255 orang per hari. Sementara, minggu ke dua hari libur sebelum erupsi bromo mencapai 83 orang wisatawan domestik.

Untuk wisatawan mancanegara atau turis asing mencapai 46 orang. Namun, saat erupsi ini turun untuk kunjungan turis asing yakni hanya sekitar 29 orang per hari.

"Sebenarnya, di Bromo selain masih banyak destinasi wisata untuk tempat berkunjung para wisatawan yang tak kalah jauh indah-nya dengan pesona Alam . Wisata itu di antaranya bukit mentigua dan serunipoin," tegas Anung mempromosikan beberapa wisata lainnya.

Bukti lain akibat membludaknya pengunjung di tahun 2015 ini, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari mencapai sekitar Rp 1,3 Miliar melebihi target PAD yang telah ditetapkan dewan yang hanya Rp 859 juta/tahun.

"Target gunung bromo yang hanya 859 juta/tahun bisa kita lampaui hingga mencapai Rp 1,3 Miliar sampai bulan ini. Ini sebuah bukti, jika wisata masih diminati para pengunjung. Ini sangat luar biasa fantastik sekali," terangnya.

Tercapainya target PAD itu menurut Anung tak lepas dari beberapa faktor yang telah dirancang pihak Disbudpar untuk pencapaian target PAD yang telah ditetapkan dewan, yakni penataan dan pembinaan SDM para penarik retribusi dan pemangku kepentingan lainnya, membuat Peraturan Bupati atau Perbup yang mengatur tentang kenaikan penarikan retribusi dari Rp 3.000 ribu menjadi Rp 5.000 ribu.

"Selain itu, adanya pemisahan atau pemutusan tempat pemungutan retribusi dari Taman Nasional kepada Pemkab Probolinggo. Sebelumnya, rutribusi menyatu dan dikelola langsung Taman Nasional. Namun, sekarang kita pecah dengan retribusi sendiri. Ternyata, itu juga berdampak luar biasa terhadap pemasukan PAD. Selain itu juga yakni peningkatan promosi wisata sampai ke Lombok, Bandung, Bogor serta daerah lainnya," imbuhnya. (ndi/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Hati-Hati, Ruas Jalan Menuju Gunung Bromo Longsor':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO