Pelaku Penyiram Air Keras di Surabaya Ditangkap, ternyata karena Sakit Hati

Pelaku Penyiram Air Keras di Surabaya Ditangkap, ternyata karena Sakit Hati Tersangka penyiram air keras hingga korban tewas. foto: ekoyono

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pelaku penyiraman air keras terhadap Sujimah (42 tahun), warga Pondok Benowo Indah Surabaya hingga menyebabkan korban tewas, tertangkap. Polisi mengamankan DHS (49), warga Jl. Manukan Lor sebagai pelaku penyiraman setelah melakukan identifikasi dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Pelaku yang setiap harinya berprofesi sebagai guru SMA di kawasan Manukan itu, mengaku sakit hati lantaran korban telah mempunyai 15 pacar dan statusnya dinikahi secara siri.

“Lelaki mana yang tidak sakit hati melihat pacarnya jalan dengan banyak lelaki. Lelakinya A-Z tahu sendiri berapa itu, semuanya diajak jalan,” ungkap DHS, di Mapolsek Lakarsantri, Rabu (2/12).

Maka dari itu, pelaku bermaksud menikahinya, tetapi ditolak dengan alasan pelaku sudah mempunyai istri. Pelaku sendiri sudah berpacaran dengan korban sejak bulan Januari sampai Juli 2015 lalu.

Sempat putus, namun bulan September 2015 berpacaran lagi. Semenjak itu, korban minta kepada pelaku untuk dibuatkan salon. Peralatannya sudah dibeli, dan rencananya akan buka di kawasan Manukan yang menghabiskan modal Rp 15 juta, uang milik pelaku.

Tetapi kalah dengan orang lain, sehingga mencari tempat kontrakan lagi di daerah Pakal. Rencananya bulan Desember 2015 ini dijanjikan oleh pemilik rumah.

Namun semua belum terealisasi, ternyata korban bekerja di salon lain di Manukan Tengah. Dan pelaku ini sering melihat korban berboncengan dengan lelaki lain.

Untuk menyakinkannya, pelaku ini diam-diam sampai 3 kali mengikuti korban saat berboncengan dengan lelaki lain. "Saya memastikan apa benar bahwa lelaki yang dibonceng adalah suaminya, karena korban sering ganti-ganti lelaki,” jelasnya.

DHS juga mengatakan, korban pernah menikah dengan suami pertamanya dan punya anak kembar. Lalu jalan lagi dengan cowok lain sampai hamil dan digugurkan.

"Dan waktu hamil itu, saya sempat disidang sama keluarga korban tentang kehamilannya dan menanyakan statusnya apa dengan korban. Saya tidak pernah nikah siri dengan korban," pungkas DHS. (sby3/rev)