Penghargaan Zero Accident di Jatim Diserahkan

Penghargaan Zero Accident di Jatim Diserahkan Gubernur Soekarwo bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini usai penyerahan penghargaan K3 di Gedung Grahadi, kemarin. foto: nisa/BANGSAONLINE

SURABAYA (bangsaonline)-Gubernur JatimSoekarwo menyerahkan Penghargaan Pembina K3, Zero Accident dan Sistem Manajemen K3 (SMK3) di Gedung Grahadi, Rabu (23/4/2014). 

Tercatat ada 346 perusahaan yang tahun ini mendapatkan penghargaan. Rinciannya 200 perusahaan besar, 110 perusahaan menengah, dan 36 perusahaan kecil.

Tahun 2011 penerima penghargaan 144 perusahaan, 2012 sebanyak 213 perusahaan, dan 2013 sebanyak 275 perusahaan.

“Saya mengapresiasi kepada seluruh perusahaan yang ikut mendaftar dalam penilaian zero accident, karena itu berarti ikut menyukseskan program pemerintah,” ujar Pakde Karwo, saat memberikan penghargaan.

Pakde mengungkapkan, zero accident adalah salah satu faktor utama penentu kualitas perusahaan secara global. “Dengan berlakunya zero accident berarti kualitas perusahaannya baik, juga kualitas buruhnya. Itu berarti perusahaan mampu menangkap informasi dan mengimplementasikan di lapangan,” kata Pakde Karwo.

Dikatakan dia, jumlah perusahaan di Jatim saat ini mencapai 35 ribu dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 2,8 juta jiwa. Sementara jumlah kepesertaan perusahaan yang mengikuti penilaian kecelakaan nihil lima tahun terakhir masih jauh dari harapan. “Walaupun hanya sebagian kecil perusahaan yang ikut penilaian kecelakaan nihil, tapi saya bersyukur karena tahun ini terjadi peningkatan jumlah perushaan yang menerima penghargaan zero accident,” tambahnya.

Selain memberikan penghargaan zero accident, Pemprov Jatim juga memberikan penghargaan kepada 10 bupati/walikota sebagai pembina K3 terbaik di Jatim, yakni Bupati Sidoarjo, Bupati Gresik, Bupati Pasuruan, Walikota Surabaya, Bupati Lamongan, Bupati Blitar, Bupati Sumenep, Bupati Tuban, Bupati Mojokerto, dan Bupati Lumajang.

Pemberian penghargaan kepada bupati/walikota sebagai pembina K3 di Jatim sebagai upaya pembudayaan K3 perusahaan di wilayahnya. Serta usaha untuk lebih meningkatkan motivasi dan komitmen seluruh pimpinan perusahaan di jatim, menuju Indonesia Berbudaya K3 tahun 2015’.

Untuk mewujudkannya, kata Pakde Karwo, dibutuhkan kerja keras untuk dapat mengimplementasikan budaya K3 dan zero accident di perusahaan, dan tentu dibutuhkan biaya banyak. Akan tetapi K3 akan menjamin setiap sumber daya produksi dapat dipakai secara aman dan efisien. Untuk itu pelaksanaan K3 dan SMK3 di perusahaan tidak dapat diabaikan, dan menjadi salah satu kewajiban yang harus dipenuhi perusahaan. ”Sosialisasi akan terus kami lakukan dengan harapan tahun 2015 jumlah penerima penghargaan zero accident mencapai 400 perusahaan,” pungkasnya

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan kependudukan pemprov Jatim Dr. Edi Purwinarto mengatakan, tujuan pemberian penghargaanuntuk lebih membudayakan K3 di Perusahaan di Jatim. Sehingga tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan produktif. Dari jumlah 346 perusahaan yang meneriman penghargaan terbagi dalam 200 perusahaan besar, 110 perusahaan menengah, dan 36 perusahaan kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO