Senada diungkapkan anggota Komisi C DPRD Bojonegoro Abdullah Umar. Ia mengatakan, jika Persibo ingin menjadi klub yang profesional maka Pemkab dan Dewan tidak boleh ikut campur tangan dan harus benar-benar dikelola secara profesional. "Sepeser pun uang APBD tidak boleh masuk ke klub. Tapi tidak menutup kemungkinan kita juga akan ikut bergerak mengurus Persibo ini," paparnya.
Dia menambahkan, permintaan tim transisi PSSI kepada Persibo jika ingin bangkit kembali ada tiga hal, yakni legalitas Persibo, kejelasan manajemen dan harus mempunyai dana awal senilai Rp 3 miliar. Hal itu mengatisipasi telatnya gajian kepada para pemain.
"Kita harus sepakat. Persibo ada lagi, Persibo bangkit lagi. Kita tahu Persibo masih diakui lima klub terbaik di asia, maka sayang sekali jika kebangkitan Persibo ini gagal," paparnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto menegaskan, bahwa tim berkostum kebesaran orange ini harus bangkit lagi. "Pada kesempatan ini, saya menujuk pak Umar (wakil ketua Komis C DPRD Bojonegoro,red) menjadi ketua baru Persibo Bojonegoro. Mari kita sengkuyung bersama, berfikir bersama agar Persibo ini tahun depan bisa berlaga di liga nasional," ujar Bupati disambut puluhan tamu yang hadir.
Dia sangat mendukung Persibo kembali menjadi tim profesional, kembali berkompetisi di liga nasional. Dalam waktu dekat ini, Suyoto meminta ketua yang ditunjuk itu segera membentuk pengurus Persibo yang baru. "Ayo, Boro Mania juga harus berkomitmen. Kalau perlu urunan uang untuk memenuhi pendanaan Persibo ke depan," tegasnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News