Museum Anjuk Ladang Dorong Inovasi dan Pelestarian Budaya

Museum Anjuk Ladang Dorong Inovasi dan Pelestarian Budaya Pengunjung Museum Anjuk Ladang, Nganjuk.

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Museum Anjuk Ladang terus berkembang sebagai ruang dinamis yang menyoroti peran museum dalam pertukaran budaya, pendidikan, dan inklusivitas di tingkat nasional maupun global.

Kabid Kebudayaan Disporabudpar Nganjuk, Amin Fuadi, menegaskan pentingnya museum sebagai wadah kreativitas, pelestarian warisan, dan penguatan komunitas.

"Diakui atau tidak, tahun ini masa depan museum berada di komunitas yang berubah cepat," ucapnya, Rabu (26/11/2025).

Menurut dia, museum ditantang untuk beradaptasi dengan perubahan sosial agar tetap relevan di dunia yang terus berkembang.

Kota Angin memiliki beragam museum yang memamerkan artefak kuno, budaya daerah, hingga karya seni modern. Belum lama ini, temuan kerangka hewan purba sejenis gajah menjadi bahan penelitian dan edukasi bagi para ahli. 

Temuan tersebut kini masih dalam kajian geologi dan dipamerkan untuk menarik minat publik terhadap kekayaan warisan budaya.

"Sebenarnya masih banyak lagi temuan binatang purba yang tersebar di wilayah utara Nganjuk," kata Amin.

Museum Anjuk Ladang juga aktif menyelenggarakan pameran artefak dan fosil hewan purba sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menata serta menampilkan hasil eskavasi temuan langka kepada masyarakat.

Menurut Amin, museum berperan penting dalam menjaga identitas budaya.

"Ketika budaya runtuh, begitu pula bangsa. Museum melestarikan sejarah budaya lokal, membantu orang-orang tetap terhubung dengan akar mereka di dunia yang berkembang pesat," ujarnya.

Museum disebut sebagai ruang vital bagi pendidikan, dialog, dan inklusi sosial. Selain memperkuat ekonomi kreatif, museum membantu masyarakat kembali terhubung dengan warisan mereka.

"Museum berfungsi sebagai cermin, yang mencerminkan evolusi masyarakat manusia dari waktu ke waktu," pungkasnya. (bam/mar)