Siswa kelas X SMAN 2 Batu saat foto bersama dengan latar belakang Candi Songgoriti.
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Ratusan siswa kelas X SMAN 2 Batu melaksanakan kegiatan kokurikuler bertema Menelusuri Jejak Kampung Sejarah di Candi Songgoriti dan Makam Mbah Patok, Kelurahan Songgokerto, Selasa (18/11/2025).
"Ya, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar kontekstual kepada siswa dalam rangka mengenal dan menelusuri secara langsung pembelajaran sejarah, budaya dan kearifan lokal yang ada di Kota Batu," kata koordinator kokurikuler kelas X SMAN 2 Batu, Iva Nurvarida.
Agenda tersebut merupakan kolaborasi lintas mata pelajaran, meliputi pendidikan agama, bahasa Indonesia, ekonomi, geografi, sejarah, dan sosiologi.
Di lokasi, siswa mendapat penjelasan dari juru pelihara mengenai sejarah Candi Songgoriti dan asal-usul Pesarean Mbah Patok.
Makam Empu Supo alias Mbah Patok dulunya hanya berupa dua batu nisan menyerupai patok dengan area punden seluas 72 meter persegi.
Menurut cerita, Empu Supo hidup sebelum tahun 888 Masehi dan diyakini sebagai sosok yang membangun Candi Songgoriti.
Ia juga dikenal sebagai pembuat keris sakti, bahkan disebut sebagai kakek guru Empu Gandring, pembuat keris milik Ken Arok.
Sementara itu, Candi Songgoriti diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno abad ke-9 hingga ke-10 Masehi atas perintah Raja Mpu Sindok.
Candi ini merupakan petirtaan (pemandian suci) unik karena berdiri di atas sumber air panas. Fungsinya diyakini sebagai tempat peristirahatan raja dan bangsawan, sekaligus lokasi ritual suci seperti pembersihan keris pusaka.
Candi Songgoriti pertama kali ditemukan oleh Van Isseldijk, seorang Belanda, pada 1799 dan telah beberapa kali direnovasi oleh arkeolog Belanda. (asa/mar)













