Syaikh Syahawi Mesir Doakan Syuhada Al Khoziny, Kiai Asep: Doa Diterima jika Ahlut Tahlil

Syaikh Syahawi Mesir Doakan Syuhada Al Khoziny, Kiai Asep: Doa Diterima jika Ahlut Tahlil Syaikh Abdul Aziz Asy-Syahawi (duduk di kursi) dan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, serta para kiai dan tokoh dalam acara shalat malam dan istighatsah juga tahlil di kediaman Ning Imah di kawasan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Jumat (17/10/2025) malam. Foto: bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto, kembali mengundang para kiai dan tokoh masyarakat dari berbagai daerah Jawa Timur, Jumat (17/10/2025) malam. Kali ini, selain untuk shalat malam dan istighatsah, juga untuk tahlil bagi korban reruntuhan mushala Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo.

Dalam acara yang digelar di kediaman Ning Imah, salah seorang putri Kiai Asep di kawasan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya itu, hadir ulama Universitas Al Azhar Mesir. Yaitu Syaikh Abdul Aziz Asy-Syahawi. Ulama berwajah teduh itu popular sebagai imam Madzhab Syafi’i di Mesir.

Kiai Asep memang akrab dengan Syaikh Syahawi. Kiai Asep pernah silaturahim ke kediaman Syaikh Syahawi yang terletak di Kota Al Mahallah Al Kubra atau El-Mahalla El-Kubro Provinsi Gharbiya Mesir. Saat itu Kiai Asep bersama rombongan, termasuk istri tercintanya, Hj Alif Fadhilah dan Rektor Universitas KH Abdul Chalim yang juga menantunya, Dr KH Mauhibur Rokhman (Gus Muhib).

Menurut Kiai Asep, Syaikh Syahawi merupakan salah satu waliyullah di Mesir.

"Beliau ulama besar yang akhlaknya sangat tinggi dan luar biasa," kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE di dalam mobil sepulang silaturahim ke kediaman Syaikh Syahawi di El-Mahalla, Provinsi Gharbiya, Mesir, pada Selasa, 10 Januari 2023.

Dalam acara shalat malam, istighatsah dan tahlil tadi malam juga hadir Prof Dr KH Imam Ghazali Said, guru besar UIN Sunan Ampel, Dr KH Muhammad Sujak, Kepala Badan Pengelola Masjid Al Akbar, Dr Achmad Rubaie, Ketua Harian PAN Jatim, Syaikh Ahmad Muhammad Mabruk dari Al Azhar yang bertugas di Amanatul Ummah, Mohammad Ghofirin, Sekjen JKSN, Mohammad Fachruddin, Wakil Ketua PAN Jatim dan para kiai serta tokoh lainnya.

Kiai Asep minta Syaikh Syahawi mendoakan 67 korban reruntuhan mushalla Pondok Pesantren Al Khozini yang ia sebut sebagai syuhada. Kiai Asep juga minta Syaikh Syahawi mendoakan para pemimpin dan rakyat Indonesia agar hidup makmur.

Syaikh Syahawi memimpin doa seperti permintaan Kiai Asep. Namun sebelum memimpin doa, Syaikh Syahawi juga menyampaikan taushiyah. Ia mengungkap tiga hikmah ciptaan Allah yang selama ini seolah tak ada manfaatnya. Bahkan dianggap aib. Ternyata besar manfaatnya bagi kehidupan manusia.

Pertama, lupa. Menurut Syaikh Syahawi, lupa bukan aib. Lupa justru sangat membantu manusia untuk melupakan hal-hal buruk. Ia memberi contoh seseorang yang ditinggal kekasihnya.

“Kalau tidak karena lupa ia akan terus ingat kekasihnya,” kata Syaikh Syahawi dalam bahasa Arab yang diterjemahkan salah seorang santrinya. Dan itu pasti terus menderita.

Kedua, serangga. Selama ini keberadaan serangga sering dianggap merugikan karena merusak dan makan makanan pokok.

“Kalau tidak ada serangga, para penjual atau pedagang akan menimbun makanan pokok sehingga menimbulkan kelaparan rakyat,” katanya.

Ketiga, belatung. Yaitu larva dari lalat yang berbentuk seperti cacing kecil, berwarna putih atau krem, dan tidak memiliki kaki atau sayap. Belatung ada pada bahan organik yang membusuk seperti bangkai, sampah, atau buah yang rusak, bahkan daging manusia.

“Belatung memakan mayat. Kalau tidak ada belatung manusia tidak kuat mencium bau mayat yang membusuk,” kata Syaikh Syahawi.

Ia minta keluarga korban 67 syuhada sabar dan takwa.

Sebelumnya Kiai Asep memimpin shalat malam 12 rakaat. Kemudian dilanjutkan istighatsah dan tahlil.

Menurut Kiai Asep, doa yang diterima adalah doa para ahli tahlil.

“Doa itu diterima jika kita ahlut tahlil. Yaitu orang yang dominan membaca kalimat tauhid, laa ilaha illallah,” tegas ketua umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

Kiai Asep menegaskan bahwa korban reruntuhan mushala Al Khoziny mati syahid.

“Syahid akhirat, karena meninggal saat mencari ilmu,” katanya.

Selain itu, kata Kiai Asep, mereka juga meninggal saat shalat berjemaah dan karena tertimpa runtuhan bangunan.

“Mereka akan memberi syafaat kepada ibu dan bapaknya,” tegas kiai yang gemar bersedekah itu.

Kiai Asep mengecam keras terhadap orang yang membuat fitnah di media sosial. Yang menyebut ditemukan kerangka orang wanita di Al Khoziny. Ia minta Polda memproses secara hukum orang yang membuat fitnah dan hoax itu.

Kiai Asep juga mengecam Trans7 yang telah merendahkan kiai dan pondok pesantren. Menurut dia, Chairul Tanjung selaku owner Trans Media harus menindak tegas jajaran direksi yang telah menayangkan video yang menista KH M Anwar Manshur dan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.