
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - PSI – lewat arahan Jokowi - dikabarkan menargetkan wilayah Sulawesi menjadi lumbung suara. Bahkan kini banyak kader Nasdem di Sulawesi pindah ke PSI. Jokowi juga dikabarkan membidik suara nahdliyin di Jawa Timur. Jokowi dikabarkan mendekati Irsyad Yusuf (Gus Irsyad), mantan Ketua DPC PKB Pasuruan yang juga mantan bupati Pasuruan dua periode. Bahkan Jokowi ditengarai memplot adik kandung Gus Ipul itu sebagai ketua DPW PSI Jatim. Tapi benarkah Sri Sajekti Sudjunnadi (Jenette), mantan Ketua DPW Nasdem Jawa Timur, telah bergerilya ke kiai-kiai untuk PSI?
Tatong Bara, Wakil Ketua Dewan Pakar Nasdem Sulawesi Utara dipastikan hijrah ke PSI. Ia keluar dari Nasdem karena kecewa terhadap Surya Paloh, Ketua Umum Nasdem. Ia tak diberi rekom saat mau maju Pilgub Sulawesi Utara
Kini Tatong menjabat Ketua PW PSI Sulawesi Utara.
“Saya diminta membesarkan PSI di Sulawesi Utara karena daerah ini kantong suara Pak Jokowi,” kata mantan walikota Kotamobagu Sulwesi Utara itu. Ia mengaku meninggalkan Nasdem setelah berdiskusi dengan Kaesang Pangarep soal visi misi PSI.
Seperti Jokowi, Tatong tampaknya juga akan pakai jurus mabuk. Ia terang-terangan akan menggarap kader Partai Amanat Nasional (PAN). Ia mengaku punya jaringan luas di partai sinar matahari yang dipimpin Zulkifli Hasan itu. Ia memang pernah jadi pengurus PAN di Sulawesi Utara sebelum berlabuh ke pangkuan Nasdem.
”Saya dekati orang-orang PAN, seperti PAN di Minahasa Selatan,” kata Tatong.
Selain Tatong, kader Nasdem yang hijrah ke PSI adalah Indira Mulyasari. Mantan Ketua Garnita Malahayati Nasdem Makasar itu kini Sekretaris PSI Sulawesi Selatan.
Namun betapapun suara PSI di Sulawesi besar tampaknya tak berimbas banyak ke tingkat nasional. Karena jumlah penduduk di Sulawesi relatif kecil. Menurut data BPS, jumlah penduduk Sulawesi Utara hanya 2,6 juta jiwa per 31 Desember 2024.
Begitu juga Sulawesi Tengah berkisar 3,15 juta jiwa. Jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sekitar 2,75 juta jiwa. Sementara Sulawesi Selatan tercatat memiliki 9,46 juta jiwa.
Sri Sajekti Sudjunnadi, mantan Ketua DPW Nasdem Jawa Timur juga hengkang. Perempuan yang akrab dipanggil Bu Jennet itu bahkan mengaku sudah pamit ke Surya Paloh. Ia merapat ke PSI. Kabarnya, Jenette kecewa dengan Surya Paloh karena ia tiba-tibadipecat dari ketua DPW Nasdem Jawa Timur. Surya Paloh menyerahkan Ketua DPW Nasdem Jatim kepada Lita Mahfud Arifin, orang baru.
Jenette pun hengkang. Ia gabung PSI. Tapi ia mengaku tak ingin tercatat secara resmi sebagai pengurus PSI. Meski demikian, Jenette ditengarai telah bergerilya mendatangi tokoh di Jawa Timur.
“Bu Jenette mengajak saya ke PSI,” tutur seorang tokoh di Jawa Timur kepada HARIAN BANGSA.
Selain kader Nasdem, PSI juga akan menggaet kader PDIP dan Demokrat. Dua pertai ini dianggap memiliki irisan pemilih dengan PSI. Di Jawa Tengah PSI mendekati kader-kader PDIP yang mendukung Jokowi. Mengacu pada hasil dua survei yang dibuat internal PSI, partai itu meyakini pendukung Jokowi masih besar di Jateng.
Kebetulan PDIP memecat sejumlah kadernya di Jawa Tengah. “Siapapun yang mengkhianati partai akan dikeluarkan,” kata Pelaksana Tugas Ketua DPD PDIP Jawa Tengah F.X. Hadi Rudyatmo dikutip Tempo.
PSI juga mendekati seorang kepala daerah dari Partai Demokrat di Jawa Tengah. Namun Sekretaris Jenderal Demokrat Herman Chaeron membantah ada kadernya yang hengkang. “Kader Demokrat solid dan loyal,” katanya.
PSI juga membidik kader PKB. Yaitu Abdul Kadir Karding, mantan Sekjen DPP PKB yang baru dipecat sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
Yang menarik, Jokowi juga ditengarai mendekati Irsyad Yusuf, mantan ketua DPC PKB Pasuruan. Adik Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) itu pernah menjabat ketua DPRD Pasuruan dan bupati Pasuruan dua periode.
“Dua politikus PSI menyebutkan Irsyad akan menjadi Ketua DPW PSI Jawa Timur,” tulis majalah Tempo sembari menyebutkan bahwa Irsyad tak merespons saat dikonfirmasi, baik lewat pesan WhatsApp (WA) maupun telepon.
BANGSAONLINE juga menugaskan Pardek, wartawan BANGSAONLINE di Pasuruan untuk mengonfirmasi ke Irsyad Yusuf. Namun sampai berita ini dinaikkan belum ada respons.
Irsyad juga pernah menjabat anggota DPR RI dari PKB. Tapi hanya sekitar dua bulan (2024-Januari 2025).Irsyad di-PAW oleh Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP PKB, karena dianggap tidak mendukung Cak Imin saat Pilpres.
Cak Imin – panggilan Muhaimin Iskandar – tak ambil pusing dengan kadernya yang hengkang. “Mereka yang pindah biasanya sudah tidak mendapat tempat lagi di PKB,” kata Cak Imin.
Jangankan Irsyad, Nyai Hajjah Lily Wahid, adik kandung Gus Dur juga pernah di-PAW dari anggota DPR RI oleh Muhaimin. Bahkan Muhaimin juga tak segan-segan menendang Gus Dur dari ketua umum Dewan Syuro PKB. Padahal Gus Dur inilah yang “mencangking” Muhaimin masuk PKB saat ketua umum PBNU tiga periode itu mendirikan PKB bersama para kiai NU.
“Saat itu Cak Imin masih belum punya pekerjaan jelas, baru saja ia lengser dari ketua umum PMII, lalu oleh Gus Dur diangkat sebagai Sekjen DPP PKB. Padahal banyak kiai yang protes,” kata kader PKB yang enggan disebut namanya.