
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Semangat Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80 tak hanya menyala di jaringan kabel dan tiang listrik, tetapi juga di hati masyarakat Madura.
Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UP3 Madura bersama YBM PLN UP3 Mojokerto menyerahkan bantuan berupa alat bantu gerak berupa kaki, dan tangan palsu bagi salah satu penyandang disabilitas di Pamekasan.
Program sosial ini menjadi wujud nyata komitmen YBM PLN dalam menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat, khususnya mereka yang kehilangan anggota tubuh akibat musibah atau penyakit.
Bantuan ini diharapkan mampu mengembalikan semangat hidup, kemandirian, dan produktivitas para penerima manfaat.
Salah satu penerima bantuan, Daeman (44), warga Dusun Bhi Cabbi, Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, tak kuasa menahan haru saat menerima kaki palsu barunya.
Dua tahun lalu, ia mengalami kecelakaan kerja yang membuatnya kehilangan kaki dan bergantung pada keluarga. Kini, bantuan dari YBM PLN menjadi simbol kemandirian yang kembali menyala.
Kisah serupa dialami Mohammad Jamik (60), warga Dusun Garuk, Desa Blumbungan. Dulu dikenal sebagai pedagang sapi yang tangguh, namun komplikasi diabetes memaksanya menjalani amputasi kaki.
Aktivitasnya terhenti, dan semangatnya sempat meredup. Bantuan kaki palsu dari YBM PLN menjadi langkah baru menuju kehidupan yang lebih berdaya.
Sementara itu, Moh. Fajar, mahasiswa UIN Madura asal Desa Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, menerima bantuan tangan palsu.
Ia kehilangan tangan akibat kecelakaan kerja saat mengoperasikan mesin giling daging. Meski hidupnya berubah drastis, semangat belajarnya tetap menyala.
Tangan palsu dari YBM PLN kini menjadi penopang mimpi Fajar untuk terus menempuh pendidikan dan menggapai cita-cita.
Ketua YBM PLN UP3 Madura, Agus Mujiyono, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar program sosial, melainkan bentuk kepedulian yang berakar dari nilai kemanusiaan.
“Kami ingin kehadiran YBM PLN benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Bantuan ini semoga menjadi penyemangat bagi penerima manfaat untuk kembali bangkit dan berjuang. Karena cahaya sejati bukan hanya berasal dari listrik, tapi juga dari hati yang peduli,” ujarnya pada Senin (13/10/2025) malam.
Suasana haru menyelimuti momen penyerahan bantuan. Dengan mata berkaca-kaca, Mohammad Jamik menyampaikan rasa syukurnya.
“Terima kasih kepada YBM PLN atas bantuan dan perhatiannya. Semoga semua donatur diberkahi oleh Allah SWT,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, YBM PLN menegaskan bahwa kepedulian sosial bukan sekadar agenda seremonial, melainkan panggilan kemanusiaan untuk membantu sesama agar hidup lebih layak, mandiri, dan bermartabat. (dim/mar)