
GRESIK,BANGSAONLINE.com - Menyongsong musim tanam Oktober–Maret (Okmar) tahun 2025–2026, Petrokimia Gresik menyiapkan stok pupuk bersubsidi nasional sebanyak 441.581 ton.
Stok tersebut melebihi ketentuan minimum pemerintah sebagai bentuk dukungan perusahaan anggota holding Pupuk Indonesia ini dalam meningkatkan produktivitas petani guna menjaga swasembada beras nasional.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob, menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, menyebut Indonesia telah mencatat sejarah baru pada tahun 2025.
Produksi beras dan cadangan pangan nasional mencapai titik tertinggi, menjadikan Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi juga mulai mengekspor beras.
Untuk terus mendorong peningkatan produktivitas beras nasional, Petrokimia Gresik menyediakan pupuk bersubsidi di atas ketentuan minimum pemerintah.
“Stok tersebut akan didistribusikan sesuai tata kelola baru yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 15 Tahun 2025 sebagai peraturan pelaksananya. Stok itu akan disalurkan kepada petani yang terdaftar,” ujar Daconi, Sabtu (4/10/2025).
Ia menambahkan, per 1 Oktober 2025, stok pupuk bersubsidi terdiri atas pupuk Urea sebanyak 39.606 ton, NPK Phonska 377.887 ton, pupuk organik 20.900 ton, dan pupuk ZA 3.188 ton.
Daconi memastikan, ketersediaan pupuk yang telah tersebar di gudang-gudang tingkat kabupaten/kota itu sudah melampaui ketentuan minimum pemerintah dan dapat dengan mudah ditebus oleh petani.
“Kami berharap petani terdaftar mengoptimalkan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025 sebanyak 9,55 juta ton. Karena itu, stok pupuk bersubsidi yang disiapkan agar segera ditebus demi hasil pertanian yang maksimal,” harapnya.
Lebih lanjut, Daconi mengungkapkan bahwa Petrokimia Gresik juga menyiapkan stok pupuk nonsubsidi sebanyak 32.619 ton untuk mendorong peningkatan produktivitas pertanian.
Stok tersebut terdiri atas pupuk Urea 4.283 ton, NPK Phonska 18.118 ton, pupuk organik 35 ton, dan ZA sebanyak 10.183 ton.
Menurutnya, ketersediaan pupuk nonsubsidi menjadi solusi bagi petani yang tidak memperoleh pupuk bersubsidi.
Hal itu karena pupuk bersubsidi hanya dapat diakses petani yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), menggarap lahan maksimal dua hektare, serta menanam sepuluh komoditas, yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kakao, kopi, tebu rakyat, dan ubi kayu (singkong).
“Petrokimia Gresik bersama Pupuk Indonesia akan terus menjaga amanah dalam menyediakan pupuk bagi petani. Kami berharap pelaksanaan musim tanam Oktober–Maret berjalan baik, produktivitas meningkat, dan Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia seperti yang dicita-citakan Presiden,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo, menyatakan pihaknya siap mendukung implementasi elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) tahun 2026.
Digitalisasi ini, kata dia, akan menjadikan tata kelola pupuk bersubsidi lebih transparan, akuntabel, dan efisien.
“Kami menyadari keberhasilan program ini hanya dapat dicapai melalui komunikasi yang intensif, koordinasi yang solid, dan semangat gotong royong. Pupuk Indonesia Grup, termasuk Petrokimia Gresik, siap mendukung penuh,” katanya.
Adityo menambahkan, Pupuk Indonesia Grup berkomitmen mendukung program ketahanan pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu bentuknya ialah menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi, termasuk pupuk organik Petroganik.
Menurutnya, pupuk organik bersubsidi ini bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah, memperbaiki struktur lahan, meningkatkan efisiensi pupuk, serta menjaga keberlanjutan ekosistem pertanian.
“Kolaborasi lintas lembaga menjadi penting untuk memastikan serapan pupuk bersubsidi, termasuk pupuk organik, berjalan optimal di lapangan. Langkah ini dirancang agar diseminasi informasi, edukasi pemupukan, serta pengawalan penebusan pada kios resmi atau titik serah (PPTS) dapat berlangsung merata,” pungkasnya. (hud/van)