Hari Ke-6 Operasi Penyelamatan Korban Musala PP Al-Khoziny, Korban Meninggal Bertambah Jadi 12 Orang

Hari Ke-6 Operasi Penyelamatan Korban Musala PP Al-Khoziny, Korban Meninggal Bertambah Jadi 12 Orang Kepala Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, saat memberikan keterangan pers.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Memasuki hari keenam operasi penyelamatan korban ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, tim kembali berhasil mengevakuasi tiga korban tambahan pada Sabtu (4/10/2025) malam.

Dengan penemuan terbaru ini, total korban meninggal dunia dari tragedi Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, tercatat sebanyak 17 orang. Sebanyak 12 jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan proses identifikasi lebih lanjut.

"Hari ini ada tiga penemuan korban, masing-masing pada pukul 14.35 WIB, korban kedua pukul 16.15 WIB, dan terakhir pukul 17.35 WIB," kata Kepala Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, saat memberikan keterangan pers.

Nanang menjelaskan, ada satu korban yang ditemukan dalam kondisi body part (jasad tidak utuh). Kondisi itu bukan disebabkan oleh alat berat saat proses evakuasi, melainkan karena korban terhimpit reruntuhan beton.

"Yang dalam kondisi body part ini diduga karena terjepit, bukan karena alat berat," tegasnya.

Sebelumnya, sudah terevakuasi 17 korban meninggal dunia dengan kondisi utuh. Hanya korban terakhir yang ditemukan dalam bentuk body part, diduga akibat terhimpit material reruntuhan bangunan.

Proses pencarian menggunakan alat berat ekskavator kini telah mencapai lebih dari 60 persen pembongkaran material. Sepanjang hari ini, sebagian besar material di dua sektor A4 berhasil disingkirkan, menyisakan sedikit bagian yang belum dibersihkan.

"Selanjutnya, kami akan bergerak menuju bagian tengah di sektor A2 dan A3. Ekskavator berjalan ke depan setelah A4, mengarah ke A2 dan A3. Di lokasi tersebut terdapat banyak kolom beton yang memerlukan upaya ekstra untuk mengevakuasi," terang Nanang.

Menurutnya, deteksi menunjukkan bahwa bagian tengah bangunan menjadi area dengan jumlah korban terbanyak. "Kami sedang berusaha mengakses titik tersebut," pungkasnya. (cat/rev)