Evakuasi Korban Ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny Dilanjutkan, Korban Meninggal Jadi 5 Orang

Evakuasi Korban Ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny Dilanjutkan, Korban Meninggal Jadi 5 Orang Petugas gabungan saat proses evakuasi korban ambruknya Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Proses evakuasi korban ambruknya Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, kembali dilanjutkan pada Kamis (2/10/2025).

Hingga saat ini, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi lima orang setelah dua santri berhasil diidentifikasi dari bawah reruntuhan.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (29/9/2025) sore. Bangunan Musala yang masih dalam proses pembangunan tiba-tiba roboh. Struktur atap kayu yang sedang dicor tidak mampu menahan beban, sehingga runtuh menimpa puluhan santri yang berada di sekitar lokasi.

Sejak Rabu (1/10/2025), Basarnas memastikan bahwa korban dengan indikasi tanda kehidupan sudah nihil. Fokus pencarian kemudian dialihkan pada proses evakuasi korban meninggal dunia.

Kasubdit RPDO Bencana dan KMM Basarnas, Emi Freezer, menegaskan bahwa setiap penemuan korban akan ditangani dengan cepat dan penuh kehati-hatian.

"Kami memastikan seluruh korban, baik yang selamat maupun yang meninggal dunia, akan dievakuasi dengan penuh hormat. Proses pencarian tidak akan berhenti sampai seluruh data korban bisa dipastikan," ujarnya.

Untuk mempercepat evakuasi, satu unit mobil crane dan dua unit excavator dikerahkan pada Kamis pagi. Kehadiran alat berat ini sangat penting karena beberapa puing besar tidak mungkin diangkat secara manual oleh tim penyelamat.

Hingga kini, sekitar 59 santri masih dalam pencarian. Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, PMI, dan relawan terus bekerja keras dengan dukungan penuh peralatan berat untuk mempercepat evakuasi.

Korban terbaru yang sudah teridentifikasi adalah Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), warga Surabaya, dan Moch. Agus Ubaidillah (14), juga asal Surabaya. Penemuan keduanya menambah daftar korban meninggal dunia hingga menjadi lima orang.

Adapun daftar korban meninggal saat ini, yakni:

- Maulana Alfan Ibrahimavic, warga Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya,

- Mochammad Mashudulhaq, warga Kalikendal, Dukuh Pakis, Surabaya,

- Muhammad Soleh, warga Tanjung Pandan, Bangka Belitung,

- Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas, warga Putat Jaya, Surabaya,

- Moch. Agus Ubaidillah, warga Gresik Gadukan, Morokrembangan, Surabaya.

Berdasarkan data sementara, total korban mencapai 108 orang. Dari jumlah itu, 30 santri masih menjalani rawat inap, 73 orang telah diperbolehkan pulang, lima orang meninggal dunia, dan 59 orang lainnya masih dalam pencarian.

Sejumlah rumah sakit rujukan masih menjadi pusat penanganan korban, di antaranya RSUD RT Notopuro, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, dan RS Unair Surabaya. Tim medis turut memberikan pendampingan psikologis bagi keluarga santri yang menunggu kabar anggota keluarganya. (cat/rev)