Di Wisuda Sarjana dan Pascasarjana UAC Mojokerto, Fadli Zon Puji Karakter Pesantren

Di Wisuda Sarjana dan Pascasarjana UAC Mojokerto, Fadli Zon Puji Karakter Pesantren Fadli Zon saat menghadiri prosesi wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana Universitas KH Abdul Chalim periode VI Tahun 2025.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Mojokerto menggelar prosesi wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana periode VI Tahun 2025 di Gedung UAC, Pacet, Mojokerto, Minggu (21/9/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh Pendiri UAC, Prof. Dr. KH Asep Syaifudin Chalim MA; Menteri Kebudayaan, Fadli Zon; sejumlah perwakilan menteri, Gubernur Khofifah, Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, jajaran Forkopimda setempat, serta para guru besar dari berbagai negara.

Dalam sambutannya, Bupati Mojokerto yang akrab disapa Gus Barra menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati yang telah menyandang gelar akademik baru. Ia menekankan bahwa gelar tersebut merupakan amanah yang harus dijalankan dengan ilmu yang bermanfaat dan penuh keberkahan.

“Semoga para wisudawan Universitas KH Abdul Chalim kelak kembali ke daerah masing-masing dan menjadi pribadi yang berguna bagi lingkungan, agama, nusa, dan bangsa,” katanya.

Ia juga mengapresiasi kontribusi UAC dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Mojokerto melalui pemberian beasiswa kepada mahasiswa dari berbagai daerah, termasuk Mojokerto sendiri.

“Kami sangat terbantu dengan kehadiran Universitas KH Abdul Chalim. Banyak beasiswa telah diberikan, bahkan untuk mahasiswa berprestasi dan Hafidz Hafidzoh,” imbuhnya.

Sementara itu, Fadli Zon dalam orasi ilmiahnya menyoroti karakter UAC sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren yang mampu menampilkan wajah Islam yang inklusif, moderat, dan menjunjung tinggi budaya bangsa.

“Kampus ini adalah contoh nyata bahwa institusi keilmuan modern tidak harus kehilangan jati diri sebagai bagian dari tradisi nusantara,” tuturnya.

Ia menekankan pentingnya pendidikan tinggi yang berakar pada nilai-nilai budaya dan keislaman, serta peran budaya sebagai fondasi keilmuan kebangsaan.

“Budaya adalah jiwa dari pendidikan. Bangsa yang besar bukan hanya ditentukan oleh kekuatan ekonomi atau teknologi, tapi oleh karakter budayanya,” ucapnya.

Fadli Zon juga menyampaikan selamat kepada para lulusan jenjang S1, S2, dan S3, seraya berharap ilmu yang diperoleh dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat Mojokerto, Jawa Timur, dan Indonesia. (ris/mar)